ARTICLE
TITLE

EKSPLORASI MIKROORGANISME PROKARIOT ASAL BONGGOL PISANG UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN PISANG SECARA IN VITRO

SUMMARY

Fusarium oxysporum f. sp cubense (E.F.Smith) Snyder dan Hansen (Foc) merupakan patogen yang menyebabkan penyakit layu fusarium pada tanaman pisang. Saat ini usaha pengendalian masih menggunakan pengendalian kimiawi, namun pengendalian kimiawi yang berlebihan dapat menimbulkan kerugian pada manusia dan lingkungan. Salah satu alternatif yaitu menggunakan agensi hayati yang berasal dari fermentasi bahan-bahan alami yang mengandung mikroorganisme lokal (MOL). Salah satu limbah pertanian yang dapat digunakan dalam membuat larutan MOL adalah bonggol pisang. Kandungan gizi dalam bonggol pisang dapat digunakan mikroorganisme lokal baik untuk berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) mengetahui beberapa karakteristik mikroorganisme prokariot yang terkandung dalam larutan MOL asal bonggol pisang, (2) mengetahui kemampuan masing-masing mikroorganisme prokariot yang terkandung dalam larutan MOL asal bonggol pisang dalam menekan pertumbuhan Foc secara in vitro, (3) mengetahui kemampuan masing-masing mikroorganisme prokariot yang terkandung dalam larutan MOL asal bonggol pisang dalam memacu pertumbuhan mentimun. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan Universitas Lampung untuk pengujian secara in vitro dan PT Great Giant Food Lampung Timur untuk pengambilan bonggol pisang dan sumber inokulum Foc. Metode penelitian ini terdiri dari 2 tahap yaitu eksplorasi mikroorganisme lokal dan pengujian masing-masing bakteri hasil eksplorasi mikroorganisme lokal terhadap patogen Foc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) hasil uji karakteristik didapatkan bahwa isolat BP1 dan isolat BP2 bersifat gram positif, sedangkan isolat BP3 bersifat gram negatif dan ketiga isolat tersebut tidak softrot dan tidak hipersensitif serta bersifat hipovirulen, (2) isolat BP1, BP2, dan BP3 mampu menghambat pertumbuhan patogen Foc secara in vitro, dan (3) isolat BP1, BP2, dan BP3 mampu memacu pertumbuhan panjang akar tanaman dan jumlah rambut akar pada kecambah mentimun.

 Articles related

Hardy Muhammad Ridwan,Muhammad Nurdin,Suskandini Ratih D    

Salah satu kendala yang dihadapi dalam budidaya jagung manis yaitu penyakit bulai.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Paenibacillus polymyxa atau Pseudomonas fluorescens dalam molase terhadap keterjadian penyakit bulai (Peronosclero... see more


Indah Puspita Dewi,Tri Maryono,Titik Nur Aeny,Suskandini Ratih    

Salah satu penyebab rendahnya produksi kedelai nasional adalah adanya serangan penyebab penyakit rebah kecambah. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan agen antagonis. Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan Trichoderma sp. dan... see more


Diana Saragih,Herawati Hamim,Niar Nurmauli    

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) waktu aplikasi urea yang diberikan secara bertahap dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung hibrida Pioneer 27, (2) dosis pupuk urea yang optimum dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung Pioneer... see more


Devy Putri Aryadi,Niar Nurmauli,Herawati Hamim    

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui defoliasi yang terbaik dalam meningkatkan hasil tanaman jagung varietas pioneer 27, (2) mengetahui dosis pupuk urea yang optimum dalam meningkatkan hasil tanaman jagung varietas pioneer 27, dan (3) mengetahui... see more


Tyas Hendra Sonjaya,Herawati Hamim,Niar Nurmauli    

Penanaman jagung dengan kacang tanah dapat menjadi pilihan yang ideal dalam penerapan pola tanam tumpangsari. Nitrogen yang berasal dari tanaman kacang tanah dapat membantu pemenuhan kebutuhan N tanaman jagung. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efisi... see more