ARTICLE
TITLE

Analisis Kesiapan Implementasi Kelas Rawat Inap Standar: Studi Kasus Di RS Wilayah Kabupaten Tangerang (PP No 47 Tahun 2021)

SUMMARY

Salah satu amanah UU No. 40 Tahun 2004  yaitu masyarakat memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan serta perlindungan terpenuhinya Kebutuhan Dasar Kesehatan (KDK)  dan   jika masyarakat membutuhkan rawat inap di RS maka dilayani di kelas standar. Hal ini dituangkan dalam peta jalan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 2012-2019  yaitu keseragaman paket manfaat medis dan nonmedis bagi peserta JKN di RS pada tahun 2019, namun sampai saat ini belum terwujud.  Terbitnya PP 47 tahun 2021 mengatur kelas standar yang akan diberlakukan tanggal 1 Januari 2023 dan juga mengatur ruang intensif, ruang isolasi dan ketentuan SDM purna waktu. Penelitian dilakukan untuk menganalisis kesiapan implementasi KRIS JKN, ruang intensif, ruang isolasi dan  ketentuan SDM purna waktu dengan menggunakan pendekatan kuantitatif (kuesioner rancangan 12 konsep kriteria KRIS JKN bulan November 2021)  dan kualitatif (wawancara mendalam menggunakan teori Donald van Metter dan Carl van Horn) pada 22 RS di wilayah kabupaten Tangerang. Hasil penelitian menunjukan kesiapan RS di akhir tahun 2021, untuk KRIS masih kurang dari 60% RS yang baru memenuhi kriteria kepadatan ruangan (luas ruangan per TT, jarak antar TT minimal 1,5m2, jumlah maksimal TT per ruangan); untuk ruang intensif terpenuhi 23% RS; untuk ruang isolasi terpenuhi 36% RS; serta 15%-20% terpenuhi dokter spesialis purna waktu di RS swasta dan 100% di RS pemerintah (secara kuantitas bukan kualitas). Saran penelitian ini: RS melakukan mapping ketersediaan ruang rawat inap saat ini dan penyesuaian dilakukan setelah kriteria KRIS JKN ditetapkan pemerintah; pemerintah segera membuat peraturan pelaksana termasuk ketegasan jenis kepesertaan dan tarif yang akan diberlakukan sehingga RS dapat mempersiapkannya dengan tepat , melakukan harmonisasi regulasi, memberikan keringanan pajak alat-alat kesehatan, mengalokasikan dana khusus bagi RS pemerintah , sosialisasi masif kepada RS atau masyarakat luas, melakukan mapping tenaga dokter kemudian bekerjasama dengan institusi pendidikan yang memproduksi tenaga dokter spesialistik; RS swasta juga mempersiapkan dana khusus secara mandiri untuk persiapan KRIS JKN; penerapan KRIS JKN, ruang intensif dan ruang isolasi dilakukan bertahap dalam 2-4 tahun kedepan.

 Articles related

Hafinuddin Hafinuddin,Samsul Bahri,Firzan Firzan,Iyan Al Misbah    

Nelayan skala kecil di Kecamatan Setia Bakti mengandalkan produksi perikanan tangkap sebagai sumber pendapatan. Namun fluktuasi produksi hasil tangkapan berdampak kepada ekonomi nelayan yang tidak menentu. Selain itu, keterbatasan wawasan/pengetahuan dal... see more


Rohali Rohali, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia Siti Perdi Rahayu, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia Herman Herman, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia Yeni Artanti, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia Dwiyanto Djoko Pranowo, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia  10.21831/ltr.v21i3.53338    

This study aims to describe the themes and attitudes of the community towards news about the Covid-19 pandemic on WhatsApp. By conducting critical discourse analysis, it is hoped that an understanding will be formed that can enlighten the public on how t... see more

Revista: Litera

Eva Fras Juiyanti Hutasoit,Joan Hesti Gita Purwasih    

Abstrak Penelitian bertujuan untuk menjelaskan tantangan yang dihadapi alumni Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Malang (UM) dalam mengikuti seleksi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan. Hasil penelitian penting dianalisis untuk mengetahui tingk... see more


Hanifa Hanifa, Adhi Yuniarto, Agus Ahyar    

PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin telah menerapkan upaya pengendalian kehilangan air dengan penerapan District Metered Area (DMA). Namun, tingkat kehilangan air yang terjadi di wilayah 1 masih sebesar 37,49% (Desember 2020). Keterbatasan sumber daya meny... see more


Fadhil Muhammad Perdanakusuma    

Diplomasi digital adalah bentuk dari pembaharuan diplomasi dengan mengikuti perkembangan zaman yang didukung dari kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK). Indonesia juga terlibat dalam aktifitas digital diplomasi, hal ini dilihat dari dukungan... see more