ARTICLE
TITLE

Manajemen Perioperatif untuk Pemulihan Dini Pascaoperasi pada Kraniotomi Evakuasi Tumor Supratentorial: Sebuah Laporan Kasus

SUMMARY

Early Recovery After Surgery (ERAS) merupakan suatu upaya pemulihan dini pascaoperasi yang masih terus dikembangkan untuk operasi bedah saraf. Upaya ERAS pada tumor otak supratentorial akan memberi keuntungan pemulihan fungsional pascaoperasi lebih cepat dan masa perawatan yang lebih singkat. Pasien wanita 45 tahun, dengan tumor ekstraaksial regio fronto-temporal kiri dengan diagnosa meningioma parasagital sinistra menjalani operasi kraniotomi evakuasi tumor. Pasien sadar penuh, mengeluh sakit kepala hilang timbul, pandangan kabur dan memiliki riwayat kraniotomi evakuasi tumor sebelumnya. Pasien menjalani kraniotomi dengan anestesi umum dan tambahan blok scalp. Operasi berlangsung selama 3 jam 20 menit dengan hemodinamik yang stabil selama anestesi dan pembedahan. Pascaoperasi, pasien segera diekstubasi dan dirawat di ruangan intensif selama 2 hari. Pasien pulang pada hari kelima dan kontrol rawat jalan. Penatalaksanaan perioperatif pada pasien tumor supratentorial yang menjalani kraniotomi pengangkatan tumor dapat dilakukan untuk memfasilitasi pemulihan dini pascaoperasi. Manajemen multidisiplin yang tepat pada tahap praoperasi, intraoperasi dan pascaoperasi, dengan mempertimbangkan penyakit penyerta pasien, penting untuk keberhasilan melakukan pemulihan dini pascaoperasi. Perioperative Management to Facilitate Early Recovery After Surgery for Supratentorial Tumor Resection: A Case ReportAbstractEarly Recovery After Surgery (ERAS) in neurosurgery is a promising and developing concept directed to enhance postoperative recovery for neurosurgical patient. ERAS application to supratentorial brain tumor patient’s will provide advantage of early functional recovery and shorter length of stay. We reported a successful anesthetic management for a 45-year-old woman, diagnosed with a left frontotemporal extra axial tumor, suspected left parasagittal meningioma. Preoperative, patient was fully conscious but complained occasional headache and blurred vision with normal hemodynamic parameters. We performed general anesthesia with additional scalp block for this patient to facilitate the surgery, which lasted 3 hours 20 minutes. The surgery went uneventful with a stable hemodynamic, patient was extubated in the operating theatre and monitored in the Intensive Care Unit (ICU). After two days in the ICU, we transferred the patient to the ward. She was discharged on the fifth day and controlled as an outpatient care. Perioperative management of patients with supratentorial tumor whom undergo craniotomy for tumor removal could be performed to facilitate early recovery. Appropriate multidisciplinary management in the preoperative, intraoperative and postoperative periods, with regard to the underlying disease, is important to successfully perform the ERAS

 Articles related

Agus Baratha Suyasa,Ni Putu Dharmi Lestari    

Gejala ekstrapiramidal (EPS) merupakan gangguan gerak akibat efek samping obat penghambat reseptor dopamin. Gejala-gejala EPS antara lain dystonia, akathisia, dan parkinson. Gejala EPS pada kasus ini ditemukan pada hidrocephalus tekanan normal (NPH) yang... see more


Riyadh Firdaus,Iwan Fuadi,Sri Rahardjo,A Himendra Wargahadibrata    

Prosedur Carotid Endarterectomy (CEA) adalah prosedur penting untuk pencegahan stroke karena sumbatan arteri karotis. Seorang laki-laki 71 tahun akan dilakukan operasi CEA. Pasien mengeluh pusing berputar, riwayat hipertensi diakui sejak 10 tahun dengan ... see more


I Putu Pramana Suarjaya,Hendrikus Gede Surya Adhi Putra,Ida Bagus Krisna Jaya Sutawan    

Kraniofaringioma merupakan malformasi embrionik pada area sella dan parasella. Kraniofaringioma memiliki angka kesintasan yang tinggi, walaupun kualitas hidup pasien sering terganggu karena tumor terletak berdekatan dengan struktur anatomi penting sepert... see more


Riyadh Firdaus,Aida Rosita Tantri,Teddy Kurniawan,Laksmi Senja Agusta,Fulki Fadhila,Gunawan Sukoco,Harris Putra Reza    

Nyeri merupakan suatu perasaan atau pengalaman yang bersifat subjektif yang melibatkan sensoris, emosional, dan tingkah laku yang tidak menyenangkan yang disebabkan oleh kerusakan jaringan. Manajemen nyeri pascaoperasi dinilai esensial karena akan member... see more


I Putu Pramana Suarjaya,Ida Bagus Krisna J Sutawan,Muhammad Aris Sugiharso    

Penatalaksanaan utama perdarahan intraserebral di daerah supratentorial adalah manajemen konservatif dengan penatalaksanaan optimal tekanan darah, penatalaksanaan komplikasi seperti pencegahan kejang, tromboemboli dan peningkatan tekanan intrakranial. Pe... see more