ARTICLE
TITLE

Hubungan Aglomerasi Industri dan Produk Domestik Regional Bruto Kota/Kabupaten di Jawa Barat Serta Tantangan Pengembangan Kawasan Rebana

SUMMARY

Aglomerasi industri terjadi karena daya tarik keuntungan lokasi yang didapat apabila industri sejenis memiliki jarak yang berdekatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara aglomerasi industri dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Hal ini penting karena Provinsi Jawa Barat memiliki kawasan industri paling banyak di Indonesia. Wilayah-wilayah industri seperti Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kota Bandung, dan Kabupaten Bogor berkontribusi masing-masing lebih dari 10% terhadap PDRB Jawa Barat. PDRB Jawa Barat tahun 2015, 2018, dan 2021 menunjukkan peningkatan namun pertumbuhannya mengalami perlambatan. Tingkat aglomerasi industri diukur dengan Hoover Balassa Index (HBI). Hasil perhitungan HBI pada tahun 2021 menunjukkan Provinsi Jawa Barat memiliki delapan kota/kabupaten yang mengalami aglomerasi industri. Saat ini pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang memprioritaskan pengembangan Kawasan Rebana sebagai kawasan metropolitan yang memiliki 13 Kawasan Peruntukkan Industri (KPI) dan terletak di tujuh kota/kabupaten. Dengan total penduduk 19.97% dari penduduk Jawa Barat, Kawasan Rebana hanya berkontribusi sebesar 13-14% terhadap PDRB Jawa Barat. Aglomerasi industri hanya terjadi di Kabupaten Sumedang dengan kategori lemah. Sementara itu enam kabupaten lainnya tidak mengalami aglomerasi industri. Berdasarkan uji korelasi Pearson maka terdapat hubungan positif antara aglomerasi industri dan PDRB kota/kabupaten di Jawa Barat. Kawasan Rebana memiliki potensi yang besar karena terdiri dari tujuh kota/kabupaten yang kaya akan sumber daya alam, jumlah penduduk usia produktif yang tinggi, dan terdapatnya 13 KPI.

 Articles related

Ibrahim Ibrahim,Sukmawati Sukmawati    

Sosialisasi pembutan tempe pada masyarakat asli Papua bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang peranan menguntungkan mikroorgansime dalam bidang industri pangan, memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pembuatan tempe pada s... see more


Ni Wayan Ardini    

Musik pop Bali adalah jenis musik pop dengan peralatan musik modern tetapi dengan unsur pokok kedaerahan terutama berupa bahasa Bali. Dalam 25 tahun terakhir, musik pop Bali berkembang dengan irama (genre) dan nuansa musikalnya yang menunjukkan berkemban... see more


EE Junaedi Sastradiharja,Fina Febriani    

Di era revolusi industri 4.0 dan menyongsong abad 21, sekolah perlu mempersiapkan siswa yang memiliki kompetensi communication (komunikasi),collaboration(kerja sama),critical thinkingand problem solving(berpikirkritisdanpemecahanmasalah), dan creativitya... see more


Bobby Halim,Aji Windu Viatra    

Kegiatan pelatihan Pemasaran Digital di Desa Tegal Mulyo adalah jawaban para pihak. Di tengah pandemi ini, pemerintah Indonesia terus mendorong industri kreatif. Akibat pandemi, masyarakat Indonesia lebih banyak menghabiskan waktu untuk online karena mas... see more


Mohammad Alfian,Arifany Ferida,Muhamad Bambang Asikin,Tsalis Kholifatin Adil Mutamimmah,Arvin Nova Aditya Pratama,Nizar Fahrezi Majid    

Revolusi industri 4.0 menyasar berbagai bidang yang ada, tak terkecuali bidang administrasi dalam hal ini akuntansi. Akuntansi pada hakekatnya merupakan pekerjaan mengolah angka-angka dari kejadian yang terjadi pada organiasisi. Siswa perlu dibekali ketr... see more