ARTICLE
TITLE

Pengendalian Hama Utama Pada Perkebunan Kakao di Sumatera Utara dan Jawa timur

SUMMARY

Kakao, Theobromae cocoa, L merupakan salah satu komoditas ekspor yang memiliki prospek positif. Indonesia memiliki lahan yang cukup luas, iklim yang cocok untuk kakao dan ketersediaan sumber daya bagi petani atau pekebun. Dalam beberapa tahun terakhir produksi kakao mengalami penurunan akibat serangan hama utama seperti Penggerek Buah Kakao (Conopomorpha cramerella) Snellen, Nyamuk Mirid Kakao (Helopeltis theobromae) Miller, Tikus (Rattus tiomanicus (Miller) dan Tupai (Callosciurus notatus) Boddaert. Pengendalian hama utama kakao dalam tulisan ini berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan komersial di perkebunan kakao PT PP London Sumatera Indonesia Tbk yang berlokasi di Sumatera Utara dan Jawa Timur. Pengendalian hama utama dilakukan dengan menerapkan pengendalian hayati dengan menggunakan semut hitam, Dolichoderus throracicus (Smith) dilanjutkan dengan pemangkasan pohon kakao dan pemanenan setiap 7 hari. Serangan hama dikendalikan di bawah ambang ekonomi jika>70% buah kakao pada pohon terdapat populasi semut hitam. Penggunaan sarang buatan berbahan poliester akan bertahan lebih lama dan populasi semut hitam akan lebih stabil dan lebih efisien. Cocoa, Theobromae cocoa, L is one of the export commodities that has positive prospects. Indonesia has a properly large area of land, the climate is suitable for cocoa, and the availability of resources for farmers or planters. In recent years cocoa production has decreased due to major pests such as the Cocoa pod borer (Conopomorpha cramerella) Snellen, Cocoa mosquito mirid (Helopeltis theobromae) Miller, Rat (Rattus tiomanicus (Miller) and Squirrel (Callosciurus notatus) Boddaert. The control of the main cocoa pests in this paper is based on experimental results and commercial observations at cocoa plantations PT PP London Sumatra Indonesia Tbk located in North Sumatera and East Java. The main pest control is carried out by applying biological control by using black ants, Dolichoderus throracicus (Smith) followed by pruning of cocoa trees and harvesting every 7 days. The pest infestation is controlled below the economic threshold if >70% of the cocoa pods on the trees have black ant populations. The use of artificial nests made of polyester will last longer and the black ant population will be more stable and more efficient.

 Articles related

Mareli Telaumbanua,Ristanti Ristanti1,Elhamida Rezkia Amien,Agus Haryanto,Winda Rahmawati    

Serangga hama walang sangit merupakan salah satu faktor kegagalan dalam budidaya tanaman padi. Untuk mencegah peningkatan serangan pada tanaman padi, dibutuhkan instektisida alami yang mampu meningkatkan mortalitas walang sangit. Tujuan penelitian ini ad... see more


Warlinson Girsang,Rosmadelina Purba,Rudiyantono Rudiyantono    

Penelitian dilaksanakan di kebun kopi rakyat di Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun (± 1.100 m dpl),  pada 4 jenis tingkat umur kopi yang berbeda. Waktu pelaksanaan penelitian bulan Februari - April 2019. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui i... see more


Yandri Muhamad Ramadan,Achdiyat Achdiyat,Tri Ratna Saridewi    

Pengendalian Hama Terpadu (PHT) sudah dikenalkan kepada petani oleh penyuluh melalui program SLPHT dan pembinaan lanjutan untuk melatih petani agar mandiri dalam menerapkan PHT. Kenyataannya, tercatat dalam programa tingkat Desa Sukalarang Kecamatan Suka... see more


Hermanu Triwidodo,Maizul Husna Tanjung    

Bawang merah merupakan salah satu komoditas penting yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Salah satu kendala dalam budidaya bawang merah yaitu adanya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Penelitian ini bertujuan mengetahui hama penyakit pa... see more

Revista: Agrovigor

Samsinar Harahap,Muhammad Agung Permadi    

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Uji Efektifitas Insektisida Nabati (Ekstrak Daun Pepaya) Dan Insektisida Kimia (Alika) Dalam Pengendalian Hama Penggerek Polong (Etiella zinkenella) Pada Tanaman Kacang Kedelai (Glycine max Merril.). Peneliti... see more