Home  /  Teras Jurnal  /  Vol: 12 Núm: 1 Par: 0 (2022)  /  Article
ARTICLE
TITLE

Model NRECA Untuk Prediksi Ketersediaan Air di Daerah Irigasi Citanduy Kota Tasikmalaya

SUMMARY

Abstrak Sektor pertanian masih merupakan primadona masyarakat dan dijadikan sebagai pekerjaan dalam menunjang kehidupan, meskipun banyak kawasan pertanian yang beralih fungsi menjadi pemukiman terutama di perkotaan. Hampir setiap tahun, luas panen mengalami penurunan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah dan pemerintah daerah telah banyak membangun infrastruktur keairan, terutama bendung dan bendungan. Daerah irigasi Citanduy dengan luas layanan 427 hektar merupakan salah satu daerah irigasi di Kota Tasikmalaya, sehingga sangat rentan terhadap alih fungsi lahan persawahan menjadi pemukiman. Ketersediaan air sangat penting dalam pemenuhan areal pertanian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui debit andalan di DAS Citanduy-Sirnagalih seluas 474,65 km2. Terdapat 2 pos curah hujan yaitu Cigede dan Tejakalapa selama sepuluh tahun dari tahun 2009 hingga 2018. Curah hujan rata-rata bulanan dihitung dengan metode Thiessen dengan proporsi luas pengaruh adalah 0,4 dan 0,6. Evapotranspirasi dihitung menggunakan metode Penman-Monteith, dan pemodelan debit menggunakan metode NRECA. Pos duga air Asta-Cikunir digunakan sebagai acuan dalam menentukan parameter kalibrasi yaitu PSUB, GFW, dan tampungan air tanah awal dengan nilai 0,8, 0,29: 100, serta nilai NSE 0,719. Debit andalan Q80 adalah 17,4 m3/s. Debit andalan adalah ketersediaan air di daerah irigasi Citanduy. Berdasarkan debit andalan ini, musim tanam I dan II masih dapat dilakukan secara bersamaan. Kata kunci: debit andalan, kalibrasi, NSE, sungai Citanduy   Abstract The agricultural sector is still the prima donna of the community and is used as a job to support life. However, many agricultural areas have been converted into settlements, especially in urban areas. Almost every year, the harvested area has decreased. To anticipate this, the government and local governments have built a lot of water infrastructure, especially weirs and dams. The Citanduy irrigation area with a service area of 427 hectares is one of the irrigation areas in the City of Tasikmalaya, so it is very vulnerable to the conversion of rice fields into settlements. The availability of water is crucial in fulfilling agricultural areas. This research was conducted to determine the mainstay discharge in the Citanduy-Sirnagalih watershed covering an area of 474.65 km2. There are two rainfall posts, namely Cigede and Tejakalapa, for ten years from 2009 to 2018. The average monthly rainfall is calculated by the Thiessen method, with the proportion of the area of influence being 0.4 and 0.6. Evapotranspiration was calculated using the Penman-Monteith method and discharge modeling using the NRECA method. The Asta-Cikunir water gauge post is used as a reference in determining calibration parameters, namely PSUB, GFW, and initial groundwater reservoirs with values of 0.8, 0.29: 100, and NSE values of 0.719. The Q80's dependable flow is 17.4 m3/s. The mainstay of debit is the availability of water in the Citanduy irrigation area. Based on this reliable discharge, planting seasons I and II can still be carried out simultaneously. Keywords: dependable flow, calibration, NSE, Citanduy river 

 Articles related

Yeri Sutopo    

Abstract: The purposes of this research were (1)  to explain the ability of Garang river existing condition to flood control at the 100 years flood retum period (Q100); (2) to find out the proportional and combination simultaneously efforts (technic... see more


Fadhliani Fadhliani,Nanda Savira Ersa,Teuku Mudi Hafli    

Abstrak Banjir merupakan salah satu bencana alam di mana air yang berlebihan tidak mampu dialirkan ke sungai maupun saluran saluran yang ada (drainase). Kecamatan Matangkuli merupakan salah satu daerah terdampak banjir dari Krueng Keureuto. Hampir s... see more

Revista: Teras Jurnal

Wesli Wesli    

Embung Urong kayee Mirah berada di wilayah Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh utara tidak dapat melayani kebutuhan air persawahan disebabkan terjadi kerusakan pada bagian pintu bendung dan pada bagian-bagian embung lainnya. Luas areal persawahan yang harus d... see more

Revista: Teras Jurnal

Retno Utami Agung Wiyono,Entin Hidayah,Fahir Hassan,Fista Pebriyanti,Alfiati Ningsih    

Abstrak Air adalah sumber daya yang terus dibutuhkan manusia. Dengan menggunakan sistem Rainwater Harvesting RWH), air hujan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan domestik. Penelitian ini tidak hanya membahas potensi air yang dapat dimanfaatka... see more

Revista: Teras Jurnal

M. Khuzaimy Rurroziq Basthoni    

Abstrak Perubahan tata guna lahan mempengaruhi puncak debit banjir pada suatu DAS. Setiap tahunnya, Kota Ponorogo dilanda bencana banjir pada saat musim penghujan tiba. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perubahan tata guna lahan t... see more

Revista: Teras Jurnal