SUMMARY
Manusia merupakan mahluk sosial yang saling membutuhkan dalam berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Anak usia remaja sering terjebak dalam hubungan yang tidak sehat atau disebut toxic relationship, baik itu hubungan dengan teman atau sahabat, saudara, orang tua bahkan lingkungannya. Toxic relationship pada masa remaja sering dilakukan dalam bentuk kekerasan dalam beracaran yang merupakan masalah yang sering terjadi dan meluas di masyarakat. Bukti menunjukkan bahwa adanya kekerasan dalam berpacaran (KDP) sudah semakin meluas. Data menunjukkan bahwa rata-rata KDP dalam lingkup siswa SMA dan mahasiswa adalah 22% dan 32%. Fakta yang didapat setelah survei kepada 300 remaja, bahwa satu dari lima remaja mengalami kekerasan seksual, sedangkan dari sejumlah 8.234 kasus yang ditangani oleh Lembaga Layanan Mitra Komnas Perempuan, kekerasan dalam pacaran menempati posisi kedua dengan 1.309 kasus, sebagai jenis kekerasan terhadap perempuan yang ditangani oleh Lembaga Layanan Mitra Komnas Perempuan sepanjang tahun 2021. Oleh karena itu pemberian edukasi terkait toxic relationship dapat memberikan masukan dan pengetahuan pada remaja tentang bahaya dan dampak yang ditimbulkan dari hubungan yang toxic. Metode pelaksanaan pengabdian dengan memberikan pre dan post test untuk mengukur pengetahuan remaja tentang toxic relationship. Hasil dari kegiatan pengabdian ini menunjukan peningkatkan pengetahuan remaja sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan.