Home  /  Sari Pediatri  /  Vol: 21 Núm: 6 Par: 0 (2020)  /  Article
ARTICLE
TITLE

Hubungan Jumlah Trombosit dengan Manifestasi Perdarahan pada Pasien Infeksi Virus Dengue Anak yang Dirawat di Beberapa Rumah Sakit di Bandung Tahun 2015

SUMMARY

Latar belakang. Trombositopenia merupakan salah satu kriteria diagnosis klinis infeksi virus dengue (IVD), perlu yang lengkap sebelum singkatan digunakan Pada kondisi trombositopenia, fungsi trombosit pada hemostasis terganggu dan hal ini dapat menyebabkan integritas vaskular berkurang yang mengarah pada terjadinya perembesan plasma/perdarahan. Perdarahan umum ditemukan pada IVD dan merupakan salah satu tanda bahaya yang harus diwaspadai. Tujuan. Mengetahui hubungan antara jumlah trombosit dan manifestasi perdarahan pada pasien IVD anak.Metode. Penelitian potong-lintang dengan data sekunder rekam medis pasien IVD anak yang dirawat di tujuh rumah sakit di Bandung periode Januari–Desember 2015. Data yang dikumpulkan meliputi jenis kelamin, usia saat terdiagnosis IVD, diagnosis IVD, jumlah trombosit saat dirawat inap, dan manifestasi perdarahan. Analisis data menggunakan Fisher-exact test pada program komputer SPSS 25.0. Penelitian ini telah mengantongi izin etik oleh Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran No. 1383/UN6.KEP/EC/2019.Hasil. Jumlah pasien paling banyak berada pada kelompok usia >5–10 tahun (43,75%) dan didiagnosis DHF (50,83%). Jumlah pasien laki-laki (50%) sama dengan jumlah pasien perempuan (50%). Sebagian besar pasien (75,83%) mengalami trombositopenia (jumlah trombosit terendah = 100.000 sel/mm3). Sebagian besar pasien mengalami perdarahan spontan sedang (93,33%) dengan epistaksis sebagai manifestasi perdarahan terbanyak (87,91%). Nilai signifikansi yang didapatkan dari analisis data adalah p=0,57 (p>0,05).Kesimpulan. Tidak terdapat hubungan antara jumlah trombosit dan manifestasi perdarahan pada pasien IVD anak.

 Articles related

Silvy Dioni,Eka Agustia Rini,Eti Yerizel    

Latar belakang. Obesitas pada anak berhubungan dengan meningkatnya risiko sindrom metabolik, seperti resistensi insulin. HOMA-IR merupakan marker yang sering digunakan untuk menilai resistensi insulin. Chemerin merupakan protein 18 kDa yang dihasilkan ja... see more

Revista: Sari Pediatri

Salsabila Yasmine Dyahputri,Rini Sekartini    

Latar belakang. Perawakan pendek merupakan masalah pertumbuhan yang banyak ditemukan di negara berkembang. Di Indonesia, prevalensi anak usia sekolah dasar dengan perawakan pendek mencapai 23,6% pada tahun 2018. Perawakan pendek pada anak dikaitkan masal... see more

Revista: Sari Pediatri

Yogi Agustian,Kusnandi Rusmil,Purboyo Solek    

Latar belakang. Perawakan pendek merupakan salah satu indikator kesehatan anak yang dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya sosioekonomi. Faktor sosioekonomi di antaranya pendidikan, pekerjaan, penghasilan, jumlah anak kurang dari 5 tahun, dan interva... see more

Revista: Sari Pediatri

Dahliansyah Dahliansyah,Diffah Hanim,Harsono Salimo    

Latar belakang. Pemberian ASI tidak eksklusif dapat menyebabkan risiko kesehatan pada bayi, yaitu penyimpangan perkembangan motorik, serta kejadian diare. Gerakan 1000 HPK, ditujukan untuk mencegah malnutrisi dari awal kehamilan sampai anak usia 2 tahun.... see more

Revista: Sari Pediatri

Astri Pinilih,Bambang Sudarmanto    

Latar belakang. Leukemia merupakan keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang. Defek kualitatif neutrofil seperti kelainan kemotaksis, fagositosis dan migrasi neutrofil terjadi pada leukemia. Kuprum adalah mikronutrien yang berperan dalam fungsi... see more

Revista: Sari Pediatri