SUMMARY
Beban kerja yang meningkat, munculnya konflik antar departemen dan penetapan target pencapaian yang tinggi secara langsung maupun tidak langsung dapat melahirkan stres dalam pekerjaan. Stres yang secara terus menerus yang dialami karyawan ditambah dengan iklim organisasi yang kurang mendukung dapat menyebabkan menurunnya tingkat kepuasan kerja karyawan yang lambat laun dapat memicu meningkatkannya keinginan untuk pindah (turnover intention) karyawan, sedangkan turnover intention adalah indikator yang penting dari turnover sesungguhnya diwaktu yang akan datang dan dengan angka turnover yang tinggi dapat menimbulkan kerugian yang nyata bagi perusahaan (Futrell dan Parasuraman, 1984). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh stress kerja terhadap keinginan keluar karyawan (turnover intention). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.Adira Quantum Cabang Mataram yang berjumlah, dari perhitungan menggunakan rumus slovin didapatkan sampel sejumlah 61 orang. Analisis data yang digunakan model Multiple Regresion Analysis (Regresi Linier Berganda) dengan metode back-ward, yang diaplikasikan program SPSS Versi 12. Uji Hipotesis menggunakan uji t(parsial) dan hasil dari penelitian menunjukan bahwa stress kerja berpengaruh signifikan terhadap keinginan keluar (turnover intention), bahwa stress kerja variabel yang memiliki nilai t hitung yaitu 0.328 yang lebih kecil dari nilai t tabel dengan a 0.05 persen = 1.672 (t hitung 0.328 < t tabel 1.673).