ARTICLE
TITLE

KARAKTERISTIK PERIKANAN DAN KEBERAGAMAN JENIS IKAN DEMERSAL HASIL TANGKAPAN NELAYAN GILI IYANG KABUPATEN SUMENEP Arif Rahman Halim,Yus Isnainita Wahyu

SUMMARY

Kabupaten Sumenep sebagai salah satu kabupaten yang berada di WPP 712 memiliki nilai hasil perikanan terbesar. Pulau Gili Iyang di Kecamatan dungkek merupakan salah satu kecamatan yang mempunyai potensi terbesar. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh informasi tentang gambaran umum, jenis, dan proporsi ikan hasil tangkapan nelayan Gili Iyang. Data Primer diperoleh dengan cara melakukan observasi langsung dan wawancara kepada nelayan, sedangkan data sekunder dari literatur yang relevan dengan judul penelitian. Penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling terhadap 17 nelayan. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif. Nelayan di Pulau Gili Iyang tergolong nelayan tradisional skala kecil menengah dengan ukuran kapal 4-10 GT, menggunakan alat tangkap dropline, lama melaut 3-7 hari, jumlah ABK 2-4 orang, modal dalam sekali melaut 1-5 juta rupiah dengan rata-rata total tangkapan 300-500kg. Daerah penangkapan ikan di WPP 712 dan 713 dengan kedalaman air =100meter. Nelayan Pulau Gili Iyang tergolong kategori dedicated, periode aktif melaut dalam setahun adalah 7-8 bulan. Metode pembagian upah merupakan bagi hasil antara pemilik kapal dan pekerja. Hasil penelitian mengidentifikasi 17 jenis ikan demersal yaitu Lutjanus malabaricus 20%, Lutjanus erythropterus 15%, Lutjanus sebae 4%, Lutjanus argentimaculatus 5%, Lutjanus johnii 1%, Lutjanus vitta 2%, Pinjalo pinjalo 4%, Pristipomoides mutidens 17%, Pristipomoides typus 3%, Epinephelus areolatus 6%, Epinephelus bleekeri 1%, Cephalopholis sonnerati 5%, Plectropomus maculatus 3%, Plectropomus leopardus 2%, Lethrinus lentjan 4%, Gymnocranius grandoculis 2%, Argyrops spinifer 2%, dan ikan jenis lain 4%. Manajemen perikanan tangkap perlu ditingkatkan untuk akses permodalan, bantuan fasilitas dan teknologi, serta kebijakan yang memihak terhadap nelayan.

 Articles related

Reny Puspasari,Setiya Triharyuni    

Cumi-cumi merupakan hasil tangkapan sampingan bagi sektor perikanan di Laut Jawa, namun memiliki nilai ekonomi cukup penting. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui aspek biologi cumi-cumi mencakup komposisi jenis, morfometrik, rasio kelamin dan tingk... see more


Rudy Masuswo,Agustinus Anung Widodo    

Tahun 2015 telah dilakukan penelitian tongkol komo (Euthynnus affinis) yang tertangkap jaring insang hanyut berukuran mata jaring 4 inci di Laut Jawa berbasis di PPI Karangsong Indramayu. PPI Karangsong adalah basis perikanan jaring insang di Indramayu d... see more


Nurnaningsih Nurnaningsih,I Wayan Kantun,Sri Wulandari    

Ikan bawal hitam (Parastromateus niger) merupakan ikan demersal yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Permintaan pasar ikan bawal hitam sebagai ikan konsumsi yang terjadi secara kontinyu menyebabkan peningkatan intensitas penangkapan di alam. Kondisi ini ... see more


Rachmat Rizaldi,Woro Hastuti Setyantini,Sudarno Sudarno    

AbstrakLamun adalah tumbuhan sejati yang hidup di perairan pantai yang kurang dimanfaatkan dalam bidang perikanan, selain sebagai bioindikator kualitas air laut. Beberapa mikroorganisme yang berasosiasi dengan lamun Enhalus acoroides antara lain benthos,... see more


Hari Suprapto,Sudarno Sudarno,Istikhara Mentari Tito    

AbstrakIndonesia memiliki potensi perikanan yang sangat tinggi, salah satunya adalah lobster. Ekspor lobster air tawar cenderung meningkat tiap tahun. Total ekspor hasil lobster budidaya mencapai 94.511 ton/tahun. Pangsa pasar lobster air tawar tidak han... see more