SUMMARY
The purpose of this study was to analyze online learning methods in the Indonesian language subject at the Palu City Middle School (SMP). This research is a qualitative descriptive research to get an overview of the application of online learning methods in Indonesian language subjects. The subjects of this study were 180 junior high school students, 18 teachers, and 125 parents. Data collection was carried out using an instrument in the form of a Google form questionnaire to obtain data about online Indonesian language learning in junior high schools. The results showed that the readiness of media and online learning applications was very good, which was marked by support from schools and parents in the form of laptop/cellphone facilities and the use of the Google Classroom application, teacher's room, WhatsApp, and other applications developed by the school. Then, the school, teachers, and parents also play an optimal role by providing support for internet/wifi data packages. For students and parents, the weaknesses of learning Indonesian online are the limited meeting time and the internet network which is often interrupted so that students do not understand the material provided by the teacher. Therefore, students, teachers and parents agree that face-to-face learning will be carried out again. AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis metode pembelajaran daring pada mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama (SMP) kota Palu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif untuk mendapatkan gambaran penerapan metode pembelajaran daring pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Subjek penelitian ini yaitu siswa SMP berjumlah 180, guru berjumlah 18, dan orang tua siswa berjumlah 125. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa angket google form untuk memperoleh data tentang pembelajaran bahasa Indonesia secara daring di SMP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan media dan aplikasi pembelajaran secara daring sangat baik yang ditandai dengan dukungan dari sekolah maupun orang tua berupa fasilitas laptop/handphone dan pemanfaatan aplikasi google classroom, ruang guru, whatsapp, dan aplikasi lain yang dikembangkan oleh sekolah. Kemudian, pihak sekolah, guru, dan orang tua juga memberikan peran yang maksimal dengan memberikan dukungan paket data internet/wifi. Bagi siswa dan orangtua, kelemahan pembelajaran bahasa Indonesia secara daring adalah waktu pertemuan yang terbatas serta jaringan internet yang sering terganggu sehingga siswa kurang mengerti materi yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, siswa, guru, dan orang tua setuju jika pembelajaran tatap muka kembali dilaksanakan.