Home  /  Teras Jurnal  /  Vol: 13 Núm: 2 Par: 0 (2023)  /  Article
ARTICLE
TITLE

Eksperimen Laboratorium Pengaruh Hidung Pilar Jembatan Terhadap Kedalaman Gerusan Lokal Setimbang

SUMMARY

Abstrak Gerusan lokal yang terjadi disekitar pilar jembatan sangat mempengaruhi stabilitas struktur atas jembatan yang dapat menyebabkan kegagalan struktur jembatan. Salah satu modifikasi hidrolika aliran untuk mereduksi besaran gerusan lokal pada pilar jembatan dapat dilakukan dengan merubah geometri pilar jembatan. Penelitian ini difokuskan pada pengaruh hidung (nose) pada struktur pilar terhadap kedalaman gerusan lokal (scouring) setimbang yang terjadi. Eksperimen laboratorium dilakukan dengan menggunakan perangkat saluran terbuka (set circulating flume) dengan dimensi panjang 740 cm, lebar 28 cm, dan tinggi 40 cm. Asumsi aliran yang digunakan adalah aliran tetap (steady flow) dengan debit sebesar 0,0252 m3/det, sementara geometri pilar yang digunakan dalam penelitian ini berupa pilar dengan radius 1 cm; 1,5 cm; dan 2 cm. Pengukuran kedalaman gerusan dilakukan di sekitar pilar dengan interval waktu 30 menit hingga kedalaman scouring setimbang tercapai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan semakin kecil nose pilar maka semakin kecil pula scouring yang terjadi, serta nose pilar juga mampu mereduksi waktu terjadinya scouring setimbang. Kata kunci: Gerusan lokal, modifikasi hidung pilar, kedalaman gerusan setimbang   Abstract Local scour that occurs around the bridge pillars affects significantly the stability of the bridge superstructure, where it will generate the bridge structure failure. Modifications the geometry of the bridge pillars is one of the effort inorder to reduce the depth of local scouring. This research conducted the effect of geometry pllars modification, particularly on nose pillar, against the the depth of local scouring at the equilibrium state. Laboratory experiments were carried out by using an open channel device/a set circulating flume, with dimensions of 740 cm in length, 28 cm in width and 40 cm in height. The flow assumption used is a steady flow with a discharge of 0.0252 m3/s, while the pillar geometry used in this study is a oblong pillar with a radius mayor at nose are 1 cm; 1.5cm; and 2 cm. Scouring depth measurements were carried out around the pillars at intervals of 30 minutes until an equilibrium scouring depth was reached. The results of this study indicate that the smaller of nose pillar, the smaller the scouring that occurs, and the nose pillar is also able to reduce the time of equilibrium local souring. Keywords: Local scouring, nose pillar modification, depth scouring equilibrium

 Articles related

Rifki Alfirahman,Slamet Widodo    

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggantian sebagian semen dengan fly ash dan penambahan serat plastik PET pada Self Compacting Concrete (SCC) terhadap karakteristik beton segar, kuat tekan beton, kecepatan rambat gelomban... see more

Revista: Teras Jurnal

Syarifah Asria Nanda,maulani emi,Yovi Chandra    

Abstrak Material beton salah satu bahan penyusunnya adalah pasir (agregat halus). Pasir pantai sebagai bahan penyusun beton menjadi pilihan oleh masyarakat pesisir. Kebakaran meninggalkan kekhawatiran akan struktur beton yang mengakibatkan penurunan... see more

Revista: Teras Jurnal

Muhammad Putra Rizky,Junaidi Junaidi,Fadly Kurniawan    

Turbin Pelton adalah jenis turbin impuls yang merubah seluruh energi air menjadi energi kecepatan sebelum memasuki runner turbin. Daya yang dihasilkan pada turbin air (turbin pelton) berubah-rubah tergantung aliran atau debit air yang masuk untuk memutar... see more


Muhammad Rizky Barus,Fadly Kurniawan,Junaidi Junaidi    

Turbin air merupakan salah satu jenis mesin fluida dari kelompok mesin-mesin tenaga yang dapat merubah energy fluida menjadi energy mekanis berupa putaran poros turbin,kemudian energy mekanis pada putaran poros turbin tersebut digunakan untuk memutarkan ... see more


Dina Limbong Pamuttu, Eko Budianto, Hairulla Hairulla, Parulian Tumanggor Simbolon    

Bandara Udara Okaba merupakan salah satu bandara yang terletak di Distrik Okaba Kabupaten Merauke. Distrik Okaba merupakan wilayah dengan kondisi tanah lunak. Bandara ini memerlukan pembangunan dan pengembangan fasilitas bandar udara dalam hal perpanjang... see more