ARTICLE
TITLE

Revitalisasi dan Konservasi Sastra Lisan Berbasis Destinasi Wisata DOI : 10.26499/und.v19i1.5923

SUMMARY

AbstrakLae Mbilulu adalah destinasi wisata di Pakpak Bharat yang cukup populer dan menyimpan sastra lisan berupa cerita rakyat yang belum banyak diketahui oleh masyarakat terutama generasi  muda. Tulisan ini bertujuan mengungkap revitalisasi dan konservasi sastra berbasis destinasi wisata yang dapat dilakukan Pemerintah daerah dan berkolaborasi dengan beberapa pihak terkait. Metode yang digunakan adalah dekriptif kualitatif dengan teori folklor Dananjadja dan juknis revitalisasi dan konservasi sastra lisan yang ditawarkan Badan Pengembangan dan Pambinaan Bahasa. Hasil kajian yang didapat adalah revitalisasi dan konservasi sastra lisan pada legenda, mitos, dan dongeng Pakpak berbasis destinasi wisata dapat dilakukan dengan tiga langkah yakni sosialisasi, pengembangan, dan pemodernan sastra lisan. Sosialisasi dengan pembuatan dan penyebarluasan leaflet serta penampilan pendongeng bertema cerita rakyat Lae Mbilulu di area wisata tersebut. Pengembangan sastra lisan dilakukan dengan lomba bercerita dan dramatisasi legenda, mitos, dan dongeng Lae Mbilulu bagi siswa, sedangan pemodernan dilakukan dengan pengalihwahanaan ke dalam bentuk digital berupa video pendek dan buku elektronik serta sastra cetak berupa buku pengayaan. Peran serta Pemerintah daerah, sekolah, kampus, komunitas, masyarakat, dan media massa lokal sangat dibutuhkan untuk keberlangsungaan dan pemertahanan sastra lisan Pakpak. Selain sastra lisan Pakpak, promosi destinasi wisata Lae Mbilulu dapat lebih mudah dilakukan dengan media hasil revitalisasi dan konservasi. AbstractLae Mbilulu is a tourist destination in Pakpak Bharat which is quite popular and has oral literature in the form of folk tales that are not widely known by the public, especially the younger generation. This paper aims to reveal the revitalization and conservation of literature based on tourist destinations that can be carried out by local governments and in collaboration with several related parties. The method used is descriptive qualitative with Dananjadja's folklore theory and technical guidelines for the revitalization and conservation of oral literature offered by The Agency for Language Development and Cultivition. The results of the study obtained are that the revitalization and conservation of oral literature on Pakpak legends, myths, and fairy tales based on tourist destinations can be carried out in three steps, namely socialization, development and modernization of oral literature. Socialization by making and distributing leaflets and the appearance of storytellers with the theme of Lae Mbilulu folklore in the tourist area. Development of oral literature is carried out through storytelling contests and dramatization of legends, myths and fairy tales of Lae Mbilulu for students, while modernization is carried out by transferring them into digital form in the form of short videos and electronic books as well as printed literature in the form of enrichment books. The participation of local governments, schools, campuses, communities, communities, and local mass media is urgently needed for the continuity and maintenance of Pakpak's oral literature. In addition to Pakpak's oral literature, promotion of the Lae Mbilulu tourist destination can be more easily carried out with media resulting from revitalization and conservation.

 Articles related

Nurul Aisyah,Yoni Astuti    

Agenda bercerita menjadi sangat menarik dan perlu, bilamana dalam rangkaian dongeng/ kisah termuat pesan moral yang dapat diambil oleh anak sebagai pendidikan akhlaq. Itu semua juga ditunjang dari segi fasilitas yang memadai di rumah maupun di Sekolah. A... see more


Eddy Suharyanto    

Secara kuantitas pengembangan dan perkembangan posyandu di Indonesia sudah cukup baik dalam menjalankan tugasnya. Dari aspek kualitas, masih ditemukan masalah di dalamnya. Berdasarkan pernyataan Pemerintah Indonesia menerbitkan surat No. 411.3 / 1116 / S... see more


Padel Muhamad Rallie Rivaldy    

Karya sastra Cina pada masa Gerakan Kebudayaan Baru tidak dapat dipisahkan dari realitas masyarakatnya. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan sejarah dan sosio-politik untuk memahami sastra Cina secara mendalam. Salah satu penulis yang merekam masa tra... see more

Revista: Jurnal Poetika

Sumiyadi -  10.21831/ltr.v15i2.11833    

REVITALISASI NOVEL BURAK SILUMAN KARYA MOHAMAD AMBRIKE DALAM CERPEN “BURAK SILUMAN” KARYA AJIP ROSIDISumiyadiFPBS Universitas Pendidikan Indonesiaemail: sumiyadi@upi.eduAbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan aspek, pola, dan tujuan revitalisasi ... see more

Revista: Litera

Nurhayati Nurhayati,Subadiyoni Subadiyono,Didi Suhendi  10.21831/ltr.v14i2.7200    

AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan upaya revitalisasi seni pertunjukan Dulmulukberdasarkan pendapat mahasiswa FKIP Universitas Sriwijaya dan meningkatkan apresiasimereka terhadap seni pertunjukan Dulmuluk. Penelitian ini menggabungkan metode... see more

Revista: Litera