SUMMARY
Reefer container bergantung pada energi listrik kapal dalam skala besar sebagai sumber dayanya. Reefer container tidak dapat berfungsi secara optimal tanpa pasokan energi listrik yang kontinu. Dalam upaya mengatasi fluktuasi suhu dan mengurangi konsumsi energi, telah diperkenalkan teknologi berupa Phase Change Material (PCM) yang mampu menyimpan energi termal dan diterapkan pada sistem pendinginan hybrid pada reefer container. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis karakteristik, sifat termofisika, dan pengaruh penambahan zat aditif (agen nukleasi dan agen pengental) pada karakteristik dan sifat termofisika PCM berbasis salt hydrate kalsium klorida untuk aplikasi pada suhu rendah. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimental meliputi Supercooling Test, DSC Test, dan FTIR Test. Dari keenam sampel yang telah diuji, terdapat dua sampel terbaik yaitu sampel S1 dan S6. Hal tersebut dikarenakan memiliki titik beku antara -20°C s.d. -25°C sesuai dengan temperatur kerja reefer container dan derajat supercooling yang rendah. Sampel PCM S1-C20S0 (20% w.t. CaCl2 - H2O) memiliki titik beku -21.33°C, derajat supercooling rendah sebesar 0.45°C, dan kalor laten sebesar 6.64 J/g. Sampel PCM S6-C20S2C05 (20% w.t. CaCl2 - H2O + 2% w.t. SrCl2 + 0.5% w.t. CMC) memiliki titik beku -24.49°C, derajat supercooling sebesar 0.05°C, dan kalor laten sebesar 3.11 J/g. Kedua larutan ini menunjukkan adanya gugus OH dan C=O, maka tergolong sebagai larutan hidrat, khususnya salt hydrate. Adapun pengaruh penambahan zat aditif dapat mengurangi derajat supercooling pada larutan PCM, tetapi juga mengurangi kalor laten larutan PCM.