SUMMARY
Penelitian ini berfokus pada penularan virus Covid-19 pada mesin absensi sidik jari yang digunakan oleh semua karyawan sebagai akses masuk-keluar area kerja yang sering digunakan, sebagai absen masuk-pulang kerja menjadi resiko terbesar terhadap penularan virus Covid-19 dan ketika sidik jari karyawan basah, kotor, tergores atau terluka menyebabkan mesin fingerprint gagal mendeteksi jari tangan karyawan. Tujuan penelitian ini adalah mengurangi resiko penularan virus Covid-19 ditempat kerja, mempermudah karyawan dalam melakukan absensi kehadiran, membantu HRD dalam mengelola data kehadiran karyawan dan dapat melihat secara realtime. Sistem absensi ini dikembangkan menggunakan teknologi pengenalan wajah (Face Recognition) dan memanfaatkan GPS (Global Positioning System) secara otomatis dapat mengecek lokasi absen karyawan. Supaya karyawan benar-benar di kantor maka menggunakan jarak radius 20 meter dari titik lokasi perusahaan. Metodologi yang digunakan dalam perancangan sistem absensi menggunakan Metode SLDC dengan Model Waterfall serta pengenalan wajah menggunakan Metode Eigenface. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa posisi kemiringan wajah terhadap pengenalan wajah dengan tingkat akurasi 88.88%, pengujian jarak dengan objek tingkat akurasi 83.33%, pengujian intensitas cahaya dengan tingkat akurasi 75%, pengujian menggunakan aksesoris tambahan dengan tingkat akurasi 91.66%. Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan jika posisi kemiringan wajah menghadap keatas 300, jarak wajah dengan objek mulai dari 200 meter, penggunaan aksesoris tambahan seperti masker dan kondisi pencahayaan gelap maka wajah tidak dapat dikenali. Kata kunci: Virus Covid-19, Absensi, Sidik Jari, Pengenalan Wajah.