ARTICLE
TITLE

Persepsi Tenaga Kesehatan terhadap Praktik Kolaborasi Interprofesional dalam Terapi Antibiotik pada Bedah Ortopedi

SUMMARY

Kolaborasi interprofesional (Interprofessional Collaborative/IPC) menjadi strategi untuk menjawab kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang terpadu. Dalam terapi antibiotik, praktik IPC yang efektif dapat meningkatkan ketepatan peresepan dan penggunaan antibiotik yang berdampak pada penurunan kejadian resistensi antibiotik. Agar tercipta praktik IPC yang efektif, perlu dilakukan identifikasi permasalahan yang ada dari persepsi tenaga kesehatan yang terlibat dalam IPC. Penelitian ini bertujuan menilai persepsi tenaga kesehatan terhadap praktik IPC dalam terapi antibiotik di unit bedah ortopedi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional. Persepsi tenaga kesehatan dinilai menggunakan kuesioner Collaborative Practice Assessment Tool (CPAT) yang terdiri dari 8 domain dengan total 53 item pernyataan. Penelitian melibatkan 47 responden tenaga kesehatan di unit bedah ortopedi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara perawat dan tenaga kefarmasian terhadap domain hambatan tim dalam kolaborasi. Pada domain kepemimpinan terdapat perbedaan yang siginifikan antara tenaga kefarmasian dan dokter. Penelitian ini menyimpulkan secara umum, tenaga kesehatan menilai praktik IPC sudah berjalan dengan baik  (76,47% dari skor maksimum CPAT).Perawat menilai otonomi mereka dalam IPC masih terbatas ( 52% dari skor maksimum domain hambatan tim dalam kolaborasi), serta tenaga kefarmasian menilai masih adanya dominasi tenaga kesehatan lain dalam praktik IPC  (72% dari skor maksimum domain kepemimpinan)

 Articles related