ARTICLE
TITLE

Korelasi antara Penempatan Kedalaman Tabung Endotrakeal dan Tinggi Badan pada Pasien Dewasa yang Menjalani Operasi

SUMMARY

Intubasi endotrakea adalah prosedur kritis yang umum dilakukan oleh dokter anestesi dan dokter gawat darurat/perawatan intensif. Salah penempatan tabung endotrakeal (ET) dapat menyebabkan komplikasi seperti desaturasi, hiperinflasi, ateletasis, dan trauma saluran napas. Tinggi badan telah ditemukan berkorelasi dengan kedalaman ET, ini tidak berlaku di Indonesia yang rerata tinggi badan lebih rendah dibanding dengan negara lain. Studi ini bertujuan meneliti akurasi kedalaman ET dan korelasinya dengan tinggi pasien di RSUP Dr. Hasan Sadikin di Bandung, Indonesia periode Oktober 2022 . Penelitian ini adalah studi analitik deskriptif dengan melakukan studi potong lintang dengan mengumpulkan data dari pasien. Subjek penelitian ini adalah pasien dewasa yang menjalani operasi elektif atau darurat di bawah anestesi umum dan memerlukan intubasi endotrakeal di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini menunjukkan korelasi antara kedalaman tabung endotrakeal oral dan tinggi badan pasien di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, dengan rerata kedalaman 19,7 cm pada pria dan 18,4 cm pada wanita. Studi ini juga menemukan bahwa pada pria, setiap peningkatan tinggi badan 10 cm maka kedalaman ET meningkat sebesar 0,88 cm, sedangkan pada wanita meningkat sebesar 1,00 cm. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara kedalaman tabung endotrakeal dan tinggi badan pasien. 

 Articles related

Dedi Fitri Yadi,Ike Sri Redjeki,Tatang Bisri    

Anestesi regional untuk operasi di daerah lengan bawah dapat dilakukan blokade pleksus brakialis vertikal infraklavikula. Penelitian ini bertujuan menemukan korelasi antara panjang garis sternoakromion dan letak penyuntikan menggunakan pencitraan ultraso... see more


Tias Diah Setiari,Reza Widianto Sudjud,Ike Sri Redjeki    

Pintas jantung paru (PJP) diperlukan untuk sebagian besar prosedur bedah pintas arteri koroner (BPAK). Fungsi paru dan oksigenasi menurun sekitar 2–90% pada pasien pascabedah jantung dengan PJP. Ketergantungan terhadap ventilator setelah BPAK secara sign... see more


Ruby Satria Nugraha,Ike Sri Redjeki,Tatang Bisri    

Hingga kini belum ada indikator yang untuk menilai perfusi global yang adekuat. Pasien dengan hemodinamik stabil masih mungkin terjadi perubahan kadar laktat, base deficit, dan saturasi vena sentral, yang dapat digunakan untuk menilai adanya suatu hipoks... see more


Yazid Bustomi,Reza Widianto Sudjud,Ardi Zulfariansyah    

Virus SARS-CoV-2 menyebabkan penyakit pernapasan akut yang disebut COVID-19 dan menyebabkan pandemi global. Limfopenia adalah salah satu kelainan laboratorium utama pada pasien COVID-19 derajat berat yang mengalami ARDS dengan penurunan P/F rasio. Peneli... see more


Rieke Cahyo Budi Utami,Zulkifli Zulkifli,Rizal Zainal,Muhammad Irsan Saleh    

Malnutrisi merupakan masalah penting pada pasien sepsis karena memperburuk outcome akibat penyembuhan luka terganggu, menurunkan fungsi imun, risiko infeksi tinggi, kelemahan otot sehingga weaning ventilator mekanik lebih sulit, meningkatkan lama tinggal... see more