SUMMARY
Since agency theory was found in 1970th by US accounting experts, the reliability of accountancy role as information media for people outside company was questioned. Agency theory explaining risk problem between principals and agents resulting from cooperation between principals and agents frequently discusses the role of accounting information as relating media between both sides. Although agents have the real and complete information on the operational and performance of the company, they would not expose them wholly to the principals. It is due to several factors such as information display, the management requirement to uncover any weakness, and time allotted. As a result, it brings the insight discrepancy between principals and agents and the information difference (assymetric) of agents that make them often report invalid information to earn expected advantages. This moral hazard urges the principals to implement controlling system to watch management behavior as trustable (amanah) holders. Sejak teori keagenan ditemukan pada tahun 1970 oleh ahli akuntansi AS, keandalan peran akuntansi sebagai media informasi bagi orang-orang di luar perusahaan dipertanyakan. Teori agensi yang menjelaskan masalah risiko antara pelaku dan agen akibat kerja sama antara pelaku dan agen sering membahas peran informasi akuntansi sebagai media yang saling terkait antara kedua belah pihak. Meskipun agen memiliki informasi yang nyata dan lengkap tentang operasional dan kinerja perusahaan, walaupun agen tersebut tidak akan mengekspos mereka sepenuhnya kepada prinsipal. Hal ini disebabkan beberapa faktor seperti tampilan informasi, persyaratan manajemen untuk mengungkap kelemahan, dan waktu yang dialokasikan. Akibatnya, hal itu membawa perbedaan wawasan antara pelaku dan agen dan perbedaan informasi (asimetris) yang membuat mereka sering melaporkan informasi yang tidak benar untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Bahaya moral ini mendesak para pelaku untuk menerapkan sistem pengendalian untuk mengawasi perilaku manajemen sebagai pemegang amanah.