Home  /  El Harakah  /  Vol: 8 Núm: 3 Par: 0 (2006)  /  Article
ARTICLE
TITLE

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) DALAM PERSPEKTIF AGENCY THEORY

SUMMARY

Since agency theory was found in 1970th by US accounting experts, the reliability of accountancy role as information media for people outside company was questioned. Agency theory explaining risk problem between principals and agents resulting from cooperation between principals and agents frequently discusses the role of accounting information as relating media between both sides. Although agents have the real and complete information on the operational and performance of the company, they would not expose them wholly to the principals. It is due to several factors such as information display, the management requirement to uncover any weakness, and time allotted. As a result, it brings the insight discrepancy between principals and agents and the information difference (assymetric) of agents that make them often report invalid information to earn expected advantages. This moral hazard urges the principals to implement controlling system to watch management behavior as trustable (amanah) holders. Sejak teori keagenan ditemukan pada tahun 1970 oleh ahli akuntansi AS, keandalan peran akuntansi sebagai media informasi bagi orang-orang di luar perusahaan dipertanyakan. Teori agensi yang menjelaskan masalah risiko antara pelaku dan agen akibat kerja sama antara pelaku dan agen sering membahas peran informasi akuntansi sebagai media yang saling terkait antara kedua belah pihak. Meskipun agen memiliki informasi yang nyata dan lengkap tentang operasional dan kinerja perusahaan, walaupun agen tersebut tidak akan mengekspos mereka sepenuhnya kepada prinsipal. Hal ini disebabkan beberapa faktor seperti tampilan informasi, persyaratan manajemen untuk mengungkap kelemahan, dan waktu yang dialokasikan. Akibatnya, hal itu membawa perbedaan wawasan antara pelaku dan agen dan perbedaan informasi (asimetris) yang membuat mereka sering melaporkan informasi yang tidak benar untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Bahaya moral ini mendesak para pelaku untuk menerapkan sistem pengendalian untuk mengawasi perilaku manajemen sebagai pemegang amanah.

 Articles related

abdulloh safiq- (Universitas Islam Negeri Mulana Malik Ibrahim Malang)    

Pada era revolusi industry 4.0 ditandai dengan program-program yang digital. Tidak hanya berdampak pada perusahaan tetapi juga pada Lembaga Pendidikan Islam, yang mengharuskan penyelenggaran Pendidikan dituntut untuk membuat suatu solusi dan terobosan de... see more

Revista: journal EVALUASI

Noviani Noviani,Heriyati Chrisna,Hernawaty Hernawaty    

Penelitian ini bertujuan menganalisis Sistem Informasi Akuntansi yang diterapkan di dan upaya penerapan Sistem Informasi Akuntansi berbasis Android dengan aplikasi Hui Pos di Royal Laundry. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskrip... see more


Hani Rubiani,Eddy Samsoleh,Sulidar Fitri,Muhammad Taufiq,Nandhini Hudha A,Noer Laelly B.A.G DOI : 10.32529/tano.v3i1.505    

Kabupaten Pangandaran merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Barat dengan Ibu Kota Kabupaten yang terletak di Kecamatan Parigi. Kabupaten Pangandaran dengan luas wilayah keseluruhan sebesar + 1.010 km2, dibentuk berdasarkan Undang-Un... see more


M Nabhan Shauman Velayadi, Universitas Bina Darma, Indonesia    

The purpose of this study is to obtain empirical evidence whether understanding and utilization of accounting information systems affect the quality of financial reporting. Multiple linear regression analysis was used as the method. 41 employees from 10 ... see more


Siti Ardianti,Kusmilawaty Kusmilawaty    

AbstrakSistem Informasi Akuntansi mengenai penggajian sangat  erat kaitannya dengan pengendalian internal, jika sistem penggajian berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku di perusahaan, maka secara otomatis sistem pengendalian internnya secara oto... see more