ARTICLE
TITLE

PREVALENSI TUMOR DAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI INDONESIA

SUMMARY

penyakit kanker merupakan penyebab kematian utama kedua yang memberikan kontribusi 13 % kematian dari 22 % kematian akibat penyakit tidak menular utama di dunia. (I) Masalah penyakit kanker di Indonesia antara lain hampir 70% penderita penyakit ini ditemukan dalam keadaan stadium yang sudah lanjut. (2) Kenyataan yang ada antara lain sebagian besar kanker payudara yang berobat ke RS/dokter sudah dalam keadaan stadium lanjut (>50%). (3) Berdasarkan laporan dari salah satu rumah sakit di Indonesia (tahun 1968) diketahui bahwa kanker payudara hanya 22% sudah stadium operabel (Portman stadium I-II) dan 78% kanker payudara stadium inoperabel (Portman III-IV). (4) Sementara Tjindarbumi (1984) mencatat bahwa stadium operabel 30-35%; dan inoperabel (lanjut) 65-70% dan selanjutnya Ramli (1991) me lap orkan bahwa stadium operabel sudah 42% dan inoperabel 58%. Demikian pula hasil Collaborative Study Indonesia Jepang tentang epidemiologi kanker payudara sebagai berikut: stadium I 2%, stadium II 16%, stadium IlIa 23%, stadium IIIb 40% dan stadium IV 19%. (5, 6)Dampak Penyakit Tidak Menular khususnya penyakit kanker terhadap ke-tahanan sumber daya manusia sangat besar karena selain merupakan penyebab kematian dan kesakitan juga menurunkan produktivitas. Angka kesakitan dan kematian tersebut sebagian besar terjadi pada penduduk dengan sosial ekonomi menengah ke bawah. Di Indonesia penyakit kanker merupakan urutan ke 6 dari pola penyakit nasional. Setiap tahunnya 100 kasus baru terjadi diantara 100.000 penduduk. (7) Meningkatnya pengguna rokok (57 juta orang), konsumsi alkohol, kegemukan atau 0 besitas dan kurangnya aktifitas fisik/olahraga juga berperan dalam peningkatan angka kejadian kanker di Indonesia. (8) Kanker merupakan penyakit dengan penyebab multifactor yang terbentuk dalam jangka waktu yang lama dan mengalami kemajuan melalui stadium yang berbeda-beda. (9) Faktor nutrisi merupakan salah satu aspek yang sangat penting, yang kompleks dan sangat dikaitkan dengan proses patologis kanker. Secara umum total asupan berbagai lemak (yaitu tipe yang berbeda-beda dari makanan yang berlemak) bisa dihubung-kan dengan peningkatan insiden beberapa kanker utama misalnya kanker payudara, colon, pro stat, ovarium, endometrium dan pancreas. (10, 11) Disamping itu obesitas juga meningkatkan risiko untuk kanker dan aktivitas fisik merupakan determinan utama dari pengeluaran energi akan mengurangi risiko. (12) Faktor gaya hidup antara lain merokok, diet, konsumsi alcohol, reproduksi (hamil, menyusui, umur pertama menstruasi, menopause), obesitas dan kurangnya aktivitas fisik diduga sebagai kontributor utama per-tumbuhan kanker. Dari kajian literatur terlihat beberapa faktor risiko penyakit kanker antara lain; merokok dan faktor gaya hidup (khususnya konsumsi sayur dan buah serta aktivitas fisik ) merupakan faktor risiko kanker. (14) Hal ini diperjelas dengan per-nyataan Ray (2005) yang mengatakan bahwa asupan buah dan sayur yang tinggi akan menurunkan risiko kanker. (15). Alkohol adalah faktor risiko untuk tumor dan saluran pencemaan atas, kanker hati dan kanker co lonrectal, jumlah sedikit (small amount) akan meningkatkan risiko kanker payudara. (16) Disamping itu total asupan lemak berkaitan dengan peningkatan penyakit kanker seperti payudara, colon dan prostat. (17) Sementara itu peneliti lain menyebutkan bahwa peningkatan prevalensi dyslipidemia/hypercho lesterol akan meningkatkan kasus kanker payudara. (18) Pemyataan ini didukung oleh ahli lain bahwa asupan lemak jenuh dan juga alkohol akan meningkatkan kejadian penyakit kanker.Kajian demografi menyatakan bahwa insiden kanker payudara terjadi pada umur kurang 20 tahun, pada kelompok ras Kaukasus peningkatan kasus terjadi pada kelompok umur 50-59 tahun. (21) Peningkatan kasus kanker korelasi dengan perubahan demografi, so sial ekonomi, psychososial yang akan meningkatan morbiditas dan mortalitas kanker. (22) Sedangkan insidens kanker meningkat di negara berkembang dan akan meningkat di daerah perkotaan dibandingkan daerah pedesaan.In Indonesia cancer problems was found in late stadium (70%). It has analyzed data from Riskesdas 2007-2008 to get information of prevalence by province in Indonesia, to explore odds ratio of demographic pattern and risk factors of cancer disease. Data was analyzed by descriptive and bi variate. This study showed that the highest prevalence of tumor by province was Daerah Istimewa Yogyakarta (9.66%0) and the lowest was Maluku (1.95%0). Ovarium and cervical cancer were the highest risk and blood cancer was lowest risk. Cases of cancer gave twice risk for mental health. Analyzed data of demographic proved that age influenced to cancer. Meanwhile women had twice risk in cancer than man. Beside rural area gave high risk than urban area, odds ratio in economic statue and also education rose from lowest to highest. Result of occupation analyzed exhibited that the highest odds ratio in sector of farming, fisherman and labor. Risk factors analyzed showed that Odds ratio arose up from smoking everyday category, sometimes smoking, and smoking former. According to alcohol consumption for last one year or last month was no significant. Correlation between physical activity and cancer cases had protective result. Measurement in body mass index (BM!) with WHO criteria showed that someone who had obesity especially in abdominal obesity would cause highest risk cancer than they were slim. BMI also showed had correlation to cancer disease.

 Articles related

Made Karina Duta Dwijayanti, Gde Eka Wiratnaya, Gede Budhi Setiawan    

Osteosarkoma merupakan salah satu jenis tumor ganas primer dari kerangka tubuh yang ditandai dengan pembentukan langsung tulang dewasa atau jaringan osteoid oleh sel-sel tumor, yang dimana mayoritas menyerang remaja atau dewasa muda. Laki-laki lebih bere... see more


Maria Mexitalia, Hesti Kartika Sari, Bambang Sudarmanto    

Latar Belakang : Tumor cachexia syndrome (TCS) terjadi pada 24% keganasan stadium awal dan lebih dari 80% pada stadium akhir akan mempengaruhi tingkat morbiditas dan mortalitas penyakit. TCS didefinisikan sebagai  keadaan anoreksia, penurunan berat ... see more


Dhania Anindita Santosa,Syafruddin Gaus,Bambang J. Oetoro,Siti Chasnak Saleh    

Prevalensi penyakit diabetes mellitus (DM) meningkat sangat cepat pada abad ke-21, terutama karena obesitas, penuaan dan kurangnya aktivitas fisik. International Diabetes Federation (IDF) menyatakan diperkirakan penderita DM menjadi 380 juta pada tahun 2... see more


Hamzah Hamzah,Muhammad Farris,Yoppie Prim Avidar,Nancy Margaritta Rehatta    

Akromegali merupakan penyakit akibat produksi growth hormone secara berlebihan dan umumya disebabkan oleh adenoma kelenjar hipofisis. Insidensi akromegali pertahunnya mencapai 5 kasus per 1 juta orang dengan prevalensi 60 kasus per 1 juta orang. Manifest... see more


Juan Paul Christian Herman, Ni Putu Ekawati, Luh Putu Iin Indrayani Maker    

Karsinoma serviks adalah penyakit keganasan yang menyerang sel epitel serviks. Karsinoma serviks merupakan jenis karsinoma yang ditemukan terbanyak kedua di dunia yang penderitanya adalah perempuan setelah kanker payudara, tetapi merupakan penyebab kemat... see more