Home  /  Sari Pediatri  /  Vol: 19 Núm: 5 Par: 0 (2018)  /  Article
ARTICLE
TITLE

Perbedaan Kadar Alpha 1 Antitrypsin Feses Berdasarkan Tingkat Keparahan Diare Akut pada Anak

SUMMARY

Latar belakang. Diare dapat menyebabkan kekurangan gizi, gangguan pertumbuhan dan gangguan kognitif. Gangguan gizi dapat terjadi karena asupan makanan yang kurang, atau kehilangan langsung karena kerusakan mukosa usus. Kehilangan protein melalui saluran cerna dapat dinilai dengan pemeriksaan kadar alpha 1 antitrypsin feses. Tujuan. Menilai perbedaan kadar alpha 1 antitrypsin feses berdasarkan tingkat keparahan diare akut pada anak.Metode. Penelitian cross sectional dari Januari-Juli 2017. Penelitian dilakukan di RSUP Dr M Djamil dan RS Yos Sudarso Padang. Tingkat keparahan diare dinilai menggunakan Vesikari clinical severity scoring system. Kadar alpha 1 antitrypsin feses diperiksa dengan cara ELISA. Analisis statistik menggunakan uji Kruskal-Wallis.Hasil. Dari 60 subjek penelitian, rerata kadar alpha 1 antitrypsin adalah 202,32 ± 131,96 mg/dL. Kadar alpha 1 antirypsin feses pada kelompok tingkat keparahan diare ringan didapatkan 123,6 (87-295,1) mg/dL. Pada kelompok tingkat keparahan diare sedang 166,4 (23,8-332,9) mg/dL dan kelompok tingkat keparahan diare berat 268,6 (25,5-511,9) mg/dL. Uji analisis statistik menunjukkan terdapat perbedaan kadar alpha 1 antitrypsin feses yang signifikan pada setiap tingkat keparahan diare dengan nilai p=0,003.Kesimpulan. Terdapat peningkatan kadar alpha 1 anitripsin feses yang bermakna sesuai dengan tingkat keparahan diare.

 Articles related

Aninditya Dwi Messaurina,Agung Triono,Retno Palupi Baroto,Cahya Dewi Satria,Sumadiono Sumadiono    

Latar belakang. Defisiensi vitamin D banyak ditemukan pada anak lupus eritematosus sistemik (LSE) dibandingkan dengan anak normal. Berbagai penelitian membuktikan defisiensi vitamin D berkontribusi terhadap perkembangan chronic kidney disease. Belum ada ... see more

Revista: Sari Pediatri

Labiqatullubabah Ahasmi,Hari Wahyu Nugroho,Harsono Salimo    

Latar belakang. Stunting merupakan masalah kekurangan gizi yang kronis. Defisiensi mikronutrien pada stunting seperti zink, kalsium, vitamin D dan magnesium dapat memicu sitokin pro inflamasi dan memodulasi respon imun spesifik yang ditandai dengan penin... see more

Revista: Sari Pediatri

Burhan Nasaruddin,Susi Susanah,Sri Sudarwati    

Latar belakang. Komplikasi penumpukan besi pada organ tiroid berupa hipotiroid. Sebagian besar penelitian yang meneliti hubungan feritin serum dan hipotiroid mendapatkan hasil yang tidak bermakna. Penumpukan besi pada organ dapat dipengaruhi oleh faktor ... see more

Revista: Sari Pediatri

Hani Hilda Kartika,Dida Akhmad Gurnida,Aris Primadi    

Latar belakang. Anemia merupakan masalah kesehatan global di dunia. Penyebab tertinggi anemia adalah defisiensi besi, umumnya terjadi setelah usia 6 bulan saat masa penyapihan. Dinegara berkembang, orangtua lebih sering memberikan MPASI buatan rumahan ya... see more

Revista: Sari Pediatri

Ahimsa Yoga Anindita,Ganung Harsono,Endang Dewi Lestari    

Latar belakang. Dermatitis atopik adalah penyakit kulit kronik yang sering ditemukan pada anak. Prevalensi DA anak antara 10%-20%. Kondisi defisiensi vitamin D dikhawatirkan dapat memperburuk kondisi dermatitis atopik. Perkembangan penyakit menjadi lebih... see more

Revista: Sari Pediatri