ARTICLE
TITLE

KAJIAN TEKNIS PERENCANAAN KORIDOR JALAN PANDANARAN SEMARANG

SUMMARY

Pandanaran Road is one of corridor the golden triangle area of trade and services the city of Semarang, is a road that is quite important as a connecting node Simpang Lima and node Tugu Muda. The problems that occurred in the corridor Street Pandanaran including: the high intensity of traffic disrupt the ease and convenience of pedestrians, lack of greenery and arrangement of green belt, Cadger are concentrated at the center by-by, wide walkways between 2.1 - 3.8 m, and yet the (gate) Pandanaran Road corridor with the Simpang Lima area and Tugu Muda. The concept of using a futuristic design, green building architecture, and sustainable. Design approach based on the Regulation of the Director General of Highways, reviews building and environmental planning Regions Simpang Lima Semarang City, and field measurement. The result of the design is the arrangement of roads 14 m wide (four-lane two-way), 2 m road shoulder (as a bike path), the arrangement of pedestrian width 3 m, the addition of greenery, the addition of pedestrian lighting, street lighting additions, adding bookmarks, adding the sitting group , The arrangement of the panel box, and the gate area.Jalan Pandanaran merupakan salah satu koridor kawasan segitiga emas perdagangan dan jasa Kota Semarang, merupakan jalan yang cukup penting sebagai menghubungkan simpul Simpang Lima dan simpul Tugu Muda. Permasalahan yang terjadi di koridor Jalan Pandanaran diantaranya : tingginya intensitas lalu lintas mengganggu kemudahan dan kenyamanan pejalan kaki, kurangnya penghijauan dan penataan jalur hijau, Pedagang Kaki Lima terkonsentrasi di depan pusat oleh-oleh, lebar jalur pejalan kaki antara 2,1 - 3,8 m, dan belum adanya (gerbang) koridor Jalan Pandanaran dengan kawasan Simpang Lima dan Tugu Muda. Konsep desainnya menggunakan futuristik, green building architecture, dan sustainable. Pendekatan desain mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal Bina Marga, review Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Simpang Lima Kota Semarang, dan pengukuran lapangan. Hasil desain adalah penataan lebar jalan 14 m (empat lajur dua arah), bahu jalan 2 m (sebagai jalur sepeda), penataan lebar pejalan kaki 3 m, penambahan penghijauan, penambahan lampu pedestrian, penambahan lampu penerangan jalan, penambahan penanda, penambahan sitting group, penataan box panel, dan gerbang kawasan.

 Articles related

Sari Kusumaningrum,Bertha Sylvia Pratiwi                           DOI : 10.26623/teknika.v10i1.755 | Abstract views: 119 times    

Selama beberapa dekade (mulai tahun 1980 an) seiring berkembang sepeda motor menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Pertumbuhan ini semakin meningkat setelah krisis moneter tahun 1998. Peralihan moda ini banyak yang berpindah dari angkutan umum m... see more

Revista: Teknika

Steanly Reynold. R. Pattiselanno    

Keterbatasan lahan di pusat Kota Ambon untuk pembangunan pusat pemerintahan, perdagangan dan pemukiman, menyebabkan Kota Ambon sudah mulai sampai pada titik jenuh dari sisi kapasitas tampungan lahan bagi pembangunan. Sehingga pemerintah mulai mengimpleme... see more

Revista: Jurnal Simetrik

Fika Masruroh,Lily Mauliani,Anisa Anisa    

ABSTRAK. Selama ini difabel masih dinomorduakan dalam hal pemenuhan kebutuhan aksesibilitas baik di dalam bangunan maupun di luar bangunan. Banyak fasilitas umum yang hanya sedikit menyediakan akses dan fasilitas sesuai dengan kemampuan khusus mereka. Ba... see more

Revista: Nalars

Meilani Belladona,Narlis Nasir,Endri Agustomi    

Kelurahan Anggut Atas merupakan Kawasan Sentra Kerajinan Tangan di Kota Bengkulu. Kerajinan yang dijual di kawasan ini beragam dan merupakan ciri khas Provinsi Bengkulu, salah satunya yang terkenal adalan batik besurek. Proses pembatikan melalui tahapan ... see more

Revista: Jurnal Teknologi

Steanly Reynold. R. Pattiselanno    

Karakter sungai di Pulau Ambon memiliki ciri hanya satu aliran sungai utama dari hulu ke hilir ataupun satu aliran sungai utama yang akan terbagi menjadi beberapa anak sungai di arah hilir.  Ini berbeda dengan karakter sungai Wai Loning yang membela... see more

Revista: Jurnal Simetrik