ARTICLE
TITLE

Perbandingan Kadar Interleukin-17 Serum Pasien Akne Vulgaris Tipe Papulopustular dengan Komedonal

SUMMARY

Patogenesis akne vulgaris (AV) bersifat multifaktorial dan faktor yang berperan penting adalah inflamasi yang terutama diinduksi oleh reaksi imunologis terhadap Propionibacterium acnes (P. acnes). Bakteri ini dapat ditemukan baik pada lesi inflamasi berupa papula dan pustula, maupun noninflamasi seperti komedo, dengan jumlah P. acnes lebih tinggi pada lesi inflamasi. Secara klinis komedo merupakan lesi noninflamasi, namun secara mikroskopis sudah terjadi inflamasi. P. acnes dapat menginduksi pelepasan sitokin proinflamasi antara lain IL-17. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kadar IL-17 serum antara pasien AV tipe papulopustular dan komedonal. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional secara potong lintang dengan peserta penelitian masing-masing 12 pasien AV tipe papulopustular dan komedonal derajat dua atau lebih di Poliklinik Dermatologi Kosmetik Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung selama periode Oktober–November 2014. Pada kedua kelompok dilakukan pengambilan darah tepi untuk pengukuran kadar IL-17 serum dengan metode ELISA. Hasil penelitian menunjukkan kadar IL-17 serum rata-rata (SD) pada pasien AV tipe papulopustular adalah 0,65 (1,12) pg/mL, sedangkan pada tipe komedonal adalah 0,46 (0,42) pg/mL, perbedaan tersebut secara statistik tidak bermakna (p=1,000). Simpulan, kadar IL-17 serum pasien AV tipe papulopustular tidak berbeda dibanding dengan AV tipe komedonal menunjukkan bahwa kemungkinan pada lesi komedo sudah terjadi inflamasi. [MKB. 2016;48(3):160–3]Kata kunci: Akne vulgaris, IL-17 serum, tipe komedonal, tipe papulopustular Comparison of Interleukin-17 Serum Level between Papulopustular and Comedonal Types of Acne VulgarisThe pathogenesis of acne vulgaris (AV) is multifactorial and inflammation, which is primarily cause by induction of immunological response to Propionibacterium acnes (P. acnes), is suggested as the main important factor in AV development. These bacteria can be found in the form of papules and pustules in inflammatory lesions and as comedones in noninflammatory lesions, with a higher presentation seen in the inflammatory lesions. Clinically, comedo is a noninflammatory lesion; however, inflammation can be observed microscopically. P. acnes can release proinflammatory cytokines, including IL-17. The aim of this study was to compare the IL-17 serum level between papulopustular type and comedonal type of AV. This study was a cross sectional-analytic observational, conducted at the Cosmetic Dermatology Clinic, Dermatology and Venereology, Dr. Hasan Sadikin General Hospital Bandung during October–November 2014. The participants were AV patients with at least second degree papulopustular (n12) and comedonal types (n12). Blood samples from all subjects were collected and the IL-17 serum levels were measured using ELISA methods. This study showed that the mean (single deviation) IL-17 serum levels in papulopustular and comedonal type of AV were 0.65 (1.12) pg/mL and 0.46 (0.42) pg/mL, respectively, and the difference was not statistically significant (p:1.000). The IL-17 serum level in the papulopustular type is not different from that of the comedonal type of AV in this study, which indicates that the inflammatory events probably had occurred  in comedonal lesions. [MKB. 2016;48(3):160–3]Key words: Acne vulgaris, comedonal type, IL-17 serum level, papulopustular type

 Articles related

Atika Saptaniari Sinaga,Tri Harsono    

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar glukosa darah mencit (Mus musculus) yang diberi ekstrak etanol dan ekstrak air daging buah mahkota dewa. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Hewan dan Laboratorium Kimia Universitas Negeri Med... see more

Revista: Jurnal Biosains

Jainuri Erik Pratama, Heri Sutanto    

Latar belakang: Ceftriaxone merupakan antibiotika golongan bakterisida dan termasuk dalam golongan antibiotic time dependent. Efek bakterisidal yang optimal dari obat ini memerlukan waktu paparan yang lebih lama dibandingkan dengan konsentrasi obat yang ... see more


Ni Made Dwi Putri Nadi, I Wayan Surudarma, Desak Made Wihandani, I Wayan Gede Sutadarma, Agung Nova Mahendra    

Peningkatan penderita hiperglikemia memerlukan perhatian khusus dalam pendekatan diet agar kadar glukosa tubuh tidak meningkat drastis. Nasi beras merah dan nasi beras hitam memiliki serat serta antosianin yang lebih tinggi dibandingkan nasi beras putih ... see more


A. B. Iskandar, R. I. Pujaningsih, Widiyanto Widiyanto    

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pakan pelengkap multinutrien blok (MNB) terhadap tingkat produktivitas kambing yang tercermin melalui kadar albumin, globulin dan perbandingan A/G dalam serum darah. Penggunaan kambing lokal bertujuan untu... see more


Mushab Mushab,Hairrudin Hairrudin,Cholis Abrori    

Olahraga mampu meningkatkan kadar radikal bebas dalam tubuh melalui beberapa mekanisme yaitu peningkatan aktivitas mitokondria, NADPH, dan XO serta inflamasi pada sel otot rangka yang mengakibatkan stimulasi aktivitas fagosit. Olahraga yang dilakukan pad... see more