SUMMARY
AbstractTuberculosis (pulmonary TB) is a deadly disease in the world. In Indonesia, TB is a major public health problem. Number of TB patients in Indonesia is the 3rd largest in the world after India and China with the number of patients approximately 10% of the total number of TB patients in the world. In 2007 approximately 75% of TB patients were the age group most economically productive (15-50 years). Transmission and eradication of pulmonary TB disease is also not free from the socio-cultural aspects of the community. The study design was a cross sectional performed using a "Rapid Assessment Procedures (RAP)". Informants in this study were adolescent aged 15-20 years in Cikupa health centers and Sepatan at Tangerang district, was chosen purposively. Knowledge and attitudes informations had obtained through Focus Group Discussion. informants by level of education ranging from elementary to graduate high school. The result showed that adolesccent were familiar with pulmonary TB disease term, and obtained from diverse sources, but only a few informants familiar with symptoms and causes of pulmonary TB disease. Pulmonary TB is not a dangerous disease was the perception of some informants. The conclusion was improper knowledge and perception, can influence lack of awareness among community of TB disease effects, so the suggestions can be submitted is a more intensive counseling and suitable for every level of education and age in community to increase the adolescent’s understanding of pulmonary tuberculosis.Keywords: Pulmonary TB, knowledge, attitudes, adolescentAbstrakTuberkulosis (TB Paru) merupakan satu penyakit yang mematikan di dunia. Di Indonesia, TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Pada tahun 2007 sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia yang paling produktif secara ekonomis (15-50 tahun). Penularan dan pemberantasan penyakit TB paru juga tidak lepas dari aspek sosial budaya masyarakat yang bersangkutan. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan pendekatan “Rapid Assessment Procedures (RAP)”. Informan dalam penelitian ini adalah remaja usia 15 – 20 tahun di Puskesmas Cikupa dan Sepatan Kabupaten Tangerang yang pemilihannya dilakukan secara purposif. Data didapatkan dengan melakukan Diskusi Kelompok Terarah. Hasil dari penelitian ini adalah TB paru bukanlah penyakit yang asing didengar, dan didapatkan dari sumber yang beragam, namun ketika ditanyakan tentang gejala dan penyebab penyakit ini, sebagian besar remaja menyatakan tidak tahu. Sebagian informan mempunyai persepsi bahwa penyakit TB paru bukan penyakit berbahaya. Kesimpulan penelitian ini adalah pengetahuan remaja tentang TB paru masih kurang, dan persepsi yang tidak tepat, dapat memberi pengaruh terhadap munculnya sikap kurang peduli terhadap akibat yang dapat ditimbulkan oleh penyakit TB paru, sehingga disarankan untuk melakukan penyuluhan yang lebih intensif dan disesuaikan dengan pendidikan dan kelompok umur masyarakat agar meningkatkan pemahaman remaja tentang TB paru.Kata kunci : TB Paru, pengetahuan, sikap, remaja