Home  /  Akademika  /  Vol: 81 Núm: 3 Par: 0 (2011)  /  Article
ARTICLE
TITLE

Novel Putera Gunung Tahan oleh Ishak Haji Muhammad Sebagai Wacana Balikan Pascakolonial (The novel Putera Gunung Tahan by Ishak Haji Muhammad as a Counter-colonial Discourse)

SUMMARY

Through its analysis of Ishak Haji Muhammad's novel Putera Gunung Tahan, this article seeks to highlight a counter discourse that challenges the colonial claim of superiority vis-a-vis the colonised. Several aspects of the colonial discourse are turned on their head. Firstly, the argument that colonisers would become deranged if they "go native" or become overly friendly with the "natives" is rendered false when coloniser Robert's insanity is clearly shown to be the work of a magic potion. Secondly, Ishak debunks the colonial discourse that represents "natives" as weak, wild, sexually rapacious, and abnormal when he portrays his protagonist, the colonised male Ratu Bongsu, as clever, strong, normal, and civilized, who successfully outsmarts William, rescues Mrs. William, and marries her.Keywords: postcolonial, colonialism, postcolonial counter discourse, going native, civilizing missionABSTRAKMakalah ini merungkai teks Putera Gunung Tahan untuk menyerlahkan wacana balikan yang menyanggah wacana kolonial tentang kelebihan bangsa Eropah berbanding bangsa peribumi yang dijajah. Beberapa aspek wacana kolonial dijungkirbalikkan. Pertama, wacana “menjadi peribumi” yang menghujahkan bangsa Eropah akan hilang kewarasannya jika menyukai peribumi, dipalsukan apabila novelis Ishak Haji Muhammad perlihatkan Robert menjadi gila kerana terkena ubat pengasih. Seterusnya, wacana yang memperagakan watak lelaki peribumi sebagai liar, rakus, lemah atau pondan disanggah apabila watak lelaki peribumi Ratu Bongsu diajukan sebagai pintar, kuat, normal dan santun, yang seterusnya mengalahkan penjajah William, menyelamatkan Puan William dan memperisterikannya.Kata kunci: pascakolonial, kolonialisme, wacana balikan pascakolonial, menjadi peribumi, misi mentamadunkan

 Articles related

fitria widiyani roosinda    

ABSTRAKSIBeberapa waktu ini, Indonesia sedang mengalami ancaman disintegrasi bangsa di Papua yang diawali insiden di asrama mahasiswa Papua di Surabaya, dan bentrok mahasiswa Papua dengan warga di Malang, merembet menjadi kerusuhan yang terjadi di kota-k... see more


Tasrifin Tahara,Syamsul Bahri    

Artikel ini membahas tentang legitimasi identitas penamaan Kota Baubau. Penyematan nama Kota Baubau saat ini muncul dari wacana ketika menjadi sebagai sebuah daerah otonom baru. Ada tiga nama yang menjadi wacana, yakni Wolio, Baubau, dan Buton. Nama Woli... see more


Annisa Elfiana,Muhammad Farkhan    

Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi mengenai koherensi, jenis-jenis koherensi, dan piranti koherensi dalam wacana editorial online berbahasa Inggris Shifting to Digital yang terbit pada surat kabar The Jakarta Post pada tanggal 1 November 2... see more

Revista: Buletin Al-Turas

Sunahrowi Sunahrowi    

Penelitian ini memilih objek material gambar dan kalimatyang cocok. Gambar dan ucapan yang menyertainya terbatas padagambar yang ada di truk. Pengambilan data dilakukan melalui gambaracak dan terbatas. Pembatasan data dilakukan agar penelitian ini dapatd... see more



Abstrak: Diskursus perempuan dikaitkan dengan wacana keagamaan menarik untuk dikaji mengingat adanya asumsi bahwa pemahaman agama -dalam hal ini teks-teks hadis- dianggap telah menjadi pemicu berbagai ketidakadilan terhadap perempuan. Oleh karenanya meng... see more