ARTICLE
TITLE

ANALISIS DAMPAK PENGELOLAAN WISATA MINAT KHUSUS TERHADAP EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT NAGARI AIR BATUMBUK KABUPATEN SOLOKStudi Kasus Objek Pendakian Gunung Talang Melalui Jalur Air Batumbuk

SUMMARY

Objek Wisata minat khusus jalur pendakian gunung Talang melalui Air Batumbuk merupakan objek wisata yang masih tergolong baru beroperasi, yakni sekitar tahun 2012. Untuk tetap eksisnya objek Wisata minat khusus diperlukan tata kelola yang baik. Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  Tata kelola objek wisata minat khusus jalur pendakian gunung Talang secara inklusif dan dampak yang ditimbulkan. Lokasi penelitian di Kecamatan gunung Talang, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan pengelolaan telah dilakukan secara mandiri dan terjadinya peningkatan kunjungan  wisatawan secara fluktuatif dari tahun 2012-2019 akan tetapi belum adanya model  pengelolaan yang akan di pakai serta bentuk dampak yang ditimbulkan dari pengelolaan objek wisata minat khusus tersebut. Penelitian  ini  menggunakan  metode  deskriptif kualitatif dengan desain studi kasus yang dilengkapi dengan survei/sensus (survey within case study), sebagai alat dalam pengumpulan  data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui informasi yang dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner terstruktur yang meliputi identitas responden, data atraksi, aksesbilitas, amenitas dan ansilari. Dan data sekunder diperoleh dari Kantor Wali nagari, Kantor Camat dan instansi  terkait.  Data  yang  diperoleh  dianalisis  dengan  menggunakan Pola data, Tabulasi dan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengelolaan objek wisata minat khusus dari aspek atraksi, aksesibilitas, amenitas dan ancilari telah dilaksanakan dengan pendekatan inklusif. Artinya keterlibatan masyarakat (pokdarwis) sangat berperan dalam pengelolaan jalur objek wisata minat khusus. Dengan pengelolaan yang inklusif maka dampak yang dirasakan langsung oleh masyarakat diantaranya peningkatan pendampatan dari semula yang hanya bersumber dari sektor pertanian hortikultura dan Perkebunan bertambah dengan pendapatan usaha di sektor pariwisata. Disamping bertambahnya pendapatan masyarakat sekitar, juga bertambahnya lapangan pekerjaan baru disektor pariwisata diantaranya; pokdarwis, porter, pemandu wisata, jasa parkir, rental accesoris,   warung makanan, tenaga medis. Sementara untuk dampak lingkungan dan sosial tidak berpengaruh negatif kepada keberadaan objek wisata, artinya dampak yang ditimbulkan tidak signifikan.

 Articles related

Nasir Nasir,Yuslinaini Yuslinaini    

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kondisi Perkembangan Industri Kreatif khususnya subsektor kerajinan serta untuk melihat sejauh mana dampak terhadap peningkatan keseteraan masyarakat di kabupaten Aceh Besar, dengan melakukan pemetaan indus... see more

Revista: Jurnal EMT KITA

Hananto Prabowo Hardi Putra    

Sektor industri pengolahan non-migas di Indonesia saat ini masih tergantung kepada bahan baku impor. Dalam rangka memfasilitasi perusahaan untuk dapat melakukan impor bahan baku dengan volume yang tinggi tetapi dengan biaya impor yang lebih murah, pemeri... see more


Steven Raja Ingot, Ridho Meyrandoyo Hastjarjo    

Uni Eropa (EU) merupakan salah satu negara tujuan utama ekspor Indonesia, namun pangsa pasar Indonesia di Uni Eropa masih di bawah beberapa negara ASEAN lainnya. Pada tahun 2015, pangsa pasar Indonesia di Uni Eropa baru mencapai 0,37% masih berada di baw... see more


Iwan Hermawan    

Serat kapas sebagai bahan baku utama turut mendorong perkembangan industri TPT, namun hampir seluruhnya justru diimpor. Di sisi lain Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan tanaman serat kapas. Berdasarkan fenomena tersebut, serat kapas meru... see more


Kencana Sari,Nurillah AmaliahHUBUNGAN FAKTOR SOSIAL DEMOGRAFI DAN KEGEMUKAN PADA PENDUDUK DEWASA DI INDONESIA TAHUN 2007 DAN 2010 (ANALISIS DATA RISKESDAS 2007 DAN 2010)    

Kegemukan tidak lagi hanya menjadi masalah di negara maju tetapi bahkan kegemukan meningkat drastis di negara miskin dan berkembang. Indonesia sebagai negara berkembang dan dengan pertumbuhan penduduk yang pesat, distribusi sosial dan dampaknya harus di ... see more