SUMMARY
Indonesia memiliki sumber daya mineral logam tanah jarang yang berpotensi untuk diolah menjadi produk yang bermanfaat untuk kehidupan manusia dan bernilai ekonomis tinggi. Didalam pengolahan sumber daya mineral logam tanah jarang diperlukan perangkat pengolahan limbah untuk mereduksi kontaminan dalam limbah cair hasil proses, perangkat pengolahan limbah dikembangkan sesuai kebutuhan teknis berdasarkan aspek teknologi dan biaya. Proses pengolahan limbah cair di lingkungan industri kimia saat ini selain masih terpaku pada teknologi yang tersedia, dan membutuhkan bahan kimia pendukung proses pengolahan dengan biaya tinggi. Metode pengolahan dengan sistem elektrokoagulator digunakan karena teknologi elektrokoagulasi tidak membutuhkan tingkat teknologi dan biaya tinggi. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan air limbah hasil proses senotim dengan menggunakan metode elektrokoagulasi dengan variasi tegangan dan waktu kontak. Dijesti pasir senotim menggunakan asam sulfat pekat dan di dalam kandungan pasir senotim terdapat anion fosfat yang berikatan dengan logam Y, Dy, Gd, La, Ce, Nd. Proses pengolahan limbah senotim dengan metode elektrokoagulasi diatur pada variasi tegangan 7V-13V dengan waktu 0-120 menit. Hasil analisis dengan HPLC menunjukkan adanya penurunan kadar anion fosfat dan sulfat di dalam filtrat hasil pengolahan limbah senotim dengan menggunakan metode elektrokoagulasi. Konsentrasi anion fosfat dan sulfat terendah terjadi pada kondisi tegangan 13 V dengan waktu 120 menit yaitu 1,18% dan 0,564% dari konsentrasi anion fosfat dan sulfat mula-mula 11,469% dan 0,991%