SUMMARY
Anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah dan ukuran sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat mengganggu kapasitas darah untuk mengangkut oksigen ke sekitar tubuh. Anemia merupakan indikator untuk gizi buruk dan kesehatan yang buruk. Anemia pada ibu hamil sangat terkait dengan mortalitas dan morbiditas pada ibu dan bayi, termasuk risiko keguguran, lahir mati, prematuritas dan berat bayi lahir rendah. (WHO, 2019), Daun kelor merupakan sumber protein, vitamin A dan vitamin C serta mineral (besi dan kalsium, juga sumber vitamin B). (Sri Winarti, 2012). Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan menggunakan Teknik nonprobability purposiive sampling dengan responden sejumlah 22 ibu hamil yang memenuhi kriteria inklsi dan eksklusi, rancangan penelitian yang digunakan adalah T-Test berpasangan, yaitu observasi yang dilakukan 2 kali yaitu seblum eksperimen dan sesudah eksperimen, dan untuk pengolahan data menggunakan Editing, Coding,Skoring, Tabulating, dan di analisis dengan uji Wilcoxon SPSS Versi 16.Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa analisis pengaruh daun kelor terhadap kadar hemoglobin dengan nilai P T-Test Berpasangan adalah 0.000 dengan selisih rata-rata kadar HB 0,6054 gr%, diperoleh hasil uji perbandingan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah diberikan daun kelor menggunakan t-test berpasangan menunjukkan nilai signifikansi (p) 0,000. Dengan demikian, hasil menunjukkan ada pengaruh secara signifikan pemberian daun kelor terhadap kadar hemoglobin ibu hamil. Selaras dengan hasil penelitian Rahmawati M dan Menik (2017) pada ibu hamil trimester 2 dan 3, begitu juga hasil penelitian Fauziandari EN (2019). Dapat disimpulkan bahwa beberapa responden yang tidak mengalami kenaikan kadar hemoglobin dimungkinkan menghadapi faktor penyerapan zat besi diatas. Didukung pula oleh jangka waktu intervensi pada penelitian ini yang hanya 1 minggu, waktu yang sangat singkat sehingga kenaikan kadar hemoglobin tidak signifikan