ARTICLE
TITLE

Manajemen Ekspektatif pada Kehamilan Preterm Gemeli Satu Hidup Satu Meninggal

SUMMARY

Latar Belakang: Sindrom transfusi janin kembar/twin to twin transfusion syndrome (TTTS) merupakan komplikasi dari kehamilan multipel monokorion (15%–20 %) dengan risiko morbiditas dan mortalitas tinggi.Tujuan: Melaporkan kasus TTTS.Rancangan dan Metode: Merupakan laporan kasus seorang wanita berusia 30 tahun yang dirawat di bangsal obstetri dan ginekologi RSUP Dr. M. Djamil Padang periode 9–13 November 2018 dengan diagnosis awal G2P1A0H1 gravid preterm 27–28 minggu dengan TTTS.Hasil: Diagnosis TTTS ditegakkan berdasarkan temuan ultrasonografi; kehamilan monochorionic diamniotic (MCDA) dan polihidramnion pada salah satu kantung (single deepest pocket: 22,64 cm). Dilakukan amnioreduksi dua kali atas indikasi subyektif (sesak); pasien dipulangkan 1 hari kemudian. Pada kontrol pertama (7 hari setelah pasien dipulangkan), salah satu janin diketahui mengalami intrauterine fetal death (IUFD). Kehamilan dipertahankan hingga aterm dengan pemantauan kadar fibrinogen pasien. Kehamilan diterminasi pada usia kehamilan 37 - 38 minggu secara section caesarea transperitoneal (SCTP) atas indikasi letak lintang. Bayi pertama berjenis kelamin perempuan, berat 1.800 gram, panjang badan 41 cm, appearance, pulse, grimace, activity, respiration (APGAR) score 7/8. Bayi kedua berjenis kelamin perempuan, berat 500 gram, panjang badan 35 cm, derajat maserasi grade III. Penyebab intrauterine growth restriction (IUGR) dan IUFD pada kasus ini diduga karena TTTS.Simpulan: Diperlukan pemantauan kadar fibrinogen hingga kehamilan aterm pada TTTS. Bayi yang lahir hidup memerlukan pemeriksaan lanjutan untuk memantau komplikasi TTTS.Kata kunci: monochorionic diamniotic, sindrom tranfusi janin kembar, ultrasonografiAbstractBackground: Twin to twin transfusion syndrome (TTTS) syndrome is a complication of multiple monocorionic pregnancies (15% - 20%) with a high risk of morbidity and mortality. Objectives: To report a case of TTTS.Design and Methods: A case report of a woman, 30 years old, was diagnosed as G2P1A0L1 preterm pregnancy 27 - 28 weeks with TTTS. Patient was treated in obstetrics and gynecology ward of Central Public Hospital Dr. M. Djamil Padang since November 9th 2018 until December 13rd 2018. Results: Twin to twin transfusion syndrome was diagnosed by ultrasound findings; the presence of a monochorionic diamniotic (MCDA) pregnancy and the presence of polyhydramnios in the other sac (single deepest pocket: 22.64 cm). Amnioreduction was performed twice for patient’s subjective indication (dyspnea); Patient was discharged one day after second amnioreduction. At first control (7 days after discharged), one of fetal twins was known to intrauterine fetal death (IUFD). Pregnancy was maintained till term by monitoring fibrinogen level. The patient was terminated in pregnancy 37 - 38 weeks by section caesarea transperitoneal (SCTP) for indications of transverse lie position. First baby is female, weight 1.800 gr, length: 41 cm, appearance, pulse, grimace, activity, respiration (APGAR) score 7/8. Second baby is female, weight 500 gr, length 35 cm, maceration level grade III. Twin to twin transfusion syndrome was suspected as cause of intrauterine growth restriction (IUGR) and IUFD in this case.Conclusion: Monitoring of fibrinogen levels is required until aterm pregnancy in TTTS. Live born baby needs a follow up examination to monitor complications of TTTS.Key words: monochorionic diamniotic, twin to twin transfusion syndrome, ultrasonography

 Articles related

Ashari Bahar    

Nyeri kepala merupakan salah satu keluhan paling umum yang ditemui di bidang kedokteran dan neurologi. Kunci manajemen yang efektif dari sindrom ini adalah diagnosis melalui riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan studi diagnostik bila diperlukan. Penti... see more

Revista: Molucca Medica

Siska Nia Irasanti,Ieva Baniasih Akbar,Yani Dewi Suryani    

One of the most relevant elements for improving the quality of an organization is the recognition of customer satisfaction and perceived quality of services. During their clerkship, medical students are required to work with different medical specializat... see more


Meutia Ayu Shabrina; Nyoman Anita Damayanti    

Fungsi manajemen harus dilaksanakan untuk tercipta manajemen rumah sakit yang baik, salah satunya adalah fungsi koordinasi di rumah sakit. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mekanisme koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan terkait keselamatan pas... see more


Ni’matul Wahyuni, Hexawan Tjahja W.    

Pendahuluan : Usia kehamilan merupakan salah satu prediktor penting bagi kelangsungan hidup janin dan kualitas hidupnya. Persalinan prematur terjadi sebelum janin genap berusia 37 minggu. Persalinan prematur dapat mengakibatkan berat badan bayi rendah. T... see more


Wiwi Ambarwati,Vivi Setiawaty,Adik Wibowo    

Acute upper respiratory tract infection (URTI) is one of the health problem in a community with high prevalence and healthcare cost. At the primary health center (PHC), URTI is one of the most common diseases with a prevalence 45.64% in Bogor city on 201... see more