ARTICLE
TITLE

EVALUASI MEDIUM PENGAYAAN Vibrio cholerae UNTUK DIAGNOSIS KOLERA MENGGUNAKAN IMMUNOCHROMATOGRAPHIC STRIP TEST

SUMMARY

Vibrio cholerae strains are capable of causing  outbreak cholera in developing country with poor sanitation and hygiene .Conventional culture methods currently available for detection of V. cholerae 01 takes 3 – 5 days. Other diagnostic tools are by using rapid immunochromatographic strip test for controlling and preventing the spreading of cholera outbreak. This method has limitation in detection of V.cholerae O1, especially under 105 cfu/mL. Furthermore rapid method can be improved by  enrichment media and incubation in 37° C for 6 – 8 hours. The aims of research are to analyse enrichments media in increasingl V.cholerae O1, and it’s to improve the finding of the laboratory diagnosis of cholera cases. The research was conducted at the Laboratory of Bacteriology, Center of Biomedical and Basic Technology of Health National Institute of Health Research and Development (NIHRD) from January - July 2011. Medium evaluation was done by making serial dilutions of Vibrio cholerae O1 from 107-101 cfu / ml  inoculated into three mediums: alkaline peptone water, bismuth sulfite, and gelatin phosphate salt broth medium. Then were incubated 37°C for 8 hours and every two hours was tested by immunochromatographic strip test. The data analysis to determine treatment and individual differences  each group was done by one way ANOVA test. The results showed that alkali peptone water are better than gelatine phosphate salt broth and bismuth sulfite in increasing V.cholerae O1, p.value 0.000 means significant different. Meanwhile from 24 samples dilutions which were inoculated in three enrichment media, and detected by rapid immunochromatographic in every 2 hours for 8 hours showed positive result in enrichments media are 17 samples for alkali peptone water, 13 samples for gelatine phosphate salt broth  and 8 samples for bismuth sulfite.   Vibrio cholerae O1 adalah bakteri yang dapat menimbulkan wabah kolera pada negara berkembang dengan tingkat sanitasi dan higiene yang buruk .Saat ini metode baku diagnosis bakteri V.cholerae O1 adalah dengan kultur dan isolasi yang memerlukan waktu  5 hari. Diagnosis lain untuk menanggulangi dan mencegah penyebaran wabah kolera dengan metode rapid immunokromatografi strip test. Metode rapid  ini  mempunyai keterbatasan mendeteksi jumlah V.cholerae O1 minimal 105 cfu/mL dan dapat ditingkatkan  dengan  medium pengayaan yang diinkubasi selama 6 - 8 jam pada suhu 37° C . Penelitian bertujuan untuk menganalisis  medium pengayaaan  dalam meningkatkan jumlah V.cholerae O, sehingga diagnosis laboratorium untuk meningkatkan temuan kasus  penyakit kolera dapat ditingkatkan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Balitbangkes dari bulan Januari – Juli 2011. Evaluasi medium ini dilakukan dengan cara membuat pengenceran serial cholerae O1 dari 106 - 101 cfu/mL yang dinokulasikan ke tiga medium tersebut yakni air peptone alkali, bismuth sulfite, dan medium gelatin phosphate salt broth. Kemudian diinkubasi pada 37°C selama 8 jam dan setiap 2 jam dilakukan pengujian dengan menggunakaan immunochromatographic strip test. Analisis data untuk mengetahui perlakuan dan perbedaan masing – masing kelompok dilakukan dengan uji one way anova. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pertumbuhan V.cholerae O1 pada medium air peptone alkali lebih baik dibandingkan dengan medium gelatine phosphate salt broth dan bismuth sulfite. Pada uji beda rata – rata nilai p.value adalah 0,000 . Sementara dari 24 sampel pengenceran yang diinokulasikan ke tiga medium pengayaan dan dideteksi dengan metode rapid  menunjukkan hasil deteksi positif pada medium air peptone alkali adalah 17,  lebih banyak dibandingkan medium gelatine phosphate salt broth sebanyak 13 dan medium bismuth sulfite sebanyak 8.

 Articles related

Isnaini Munawaroh,Sulthoni Sulthoni,Susilaningsih Susilaningsih    

Interactive multimedia is a learning medium that presents the material with a combination of text, images, audio, video, and animation. The purpose of this research and development is to produce an interactive multimedia product that is valid, feasible, ... see more


Nanda Kresna Putra Pratama,Eka Pramono Adi,Saida Ulfa    

Abstrak: Multimedia interaktif materi tata surya merupakan media yang digunakan sebagai suplemen untuk memunculkan semangat siswa saat proses pembelajaran. Pemanfaatan multimedia tersebut bisa dipakai secara berulang kali, sehingga materi yang disampaika... see more


Arundina Fajar Andini,Sulton Sulton,Yerry Soepriyanto    

Abstrak Salah satu cara untuk memvisualisasikan pembelajaran dengan materi yang bersifat abstrak, yakni dengan menggunakan media pembelajaran. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk media pembelajaran, yaitu screencast sebagai su... see more


Teuku Husni T.R    

Abstrak.   Cochlear implant (Cl)  merupakan   alat  elektronik    yang  sebagiannya   ditanam    melalui    prosedur pembedahan    dan   se... see more


Sudarmono Sudarmono    

The failure of heat removal system of water-cooled reactor such as PWR in Three Mile Islands and Fukushima Daiichi BWR makes nuclear society starting to consider the use of high temperature gas-cooled reactor (HTGR). Reactor Physics and Technology Divisi... see more

Revista: Tri Dasa Mega