ARTICLE
TITLE

KARAKTERISTIK PAPAN PARTIKEL CAMPURAN SERBUK GERGAJIAN KAYU SENGON DAN KULIT BUAH KOPI DENGAN PEREKAT DEKSTRIN TEPUNG ONGGOK

SUMMARY

Limbah hasil hutan dan pertanian saat ini belum memiliki nilai ekonomis yang baik maka pembuatan papan partikel bisa menjadi solusi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fisis dan mekanis papan partikel dari campuran serbuk gergajian kayu sengon dan kulit buah kopi menggunakan perekat dekstrin dari pati tepung onggok. Pembuatan dekstrin dilakukan dengan cara menyemprotkan asam klorida (HCl) dengan konsentrasi 5% sebanyak 5 mL terhadap 80 g pati tepung onggok, kemudian dioven pada suhu 130°C selama 3 jam. Selanjutnya, dilakukan pembuatan papan partikel dengan target kerapatan 0,6 g/cm3. Untuk mengetahui komposisi campuran bahan yang optimal, papan partikel dibuat dengan empat komposisi bahan campuran antara serbuk gergajian kayu sengon dengan kulit buah kopi dengan perbandingan berat: 100%:0%, 75%:25%, 50%:50% dan 25%:75%. Perekat dekstrin yang digunakan dalam pembuatan papan partikel sebanyak 20% dari berat kering tanur partikel dan dilakukan pengempaan pada suhu 185°C serta tekanan 20 kg/cm2 selama 10 menit. Hasil pengujian sifat fisis menunjukkan bahwa nilai kerapatan 0,49-0,64 g/cm3, kadar air 7,89-9,01%, daya serap air 92,41-167,65% dan pengembangan tebal 11,91-59,90%. Papan partikel dengan komposisi campuran serbuk gergajian kayu sengon dan kulit buah kopi sebanyak 25%:75% telah memenuhi standar pengujian sifat fisis, meliputi: kerapatan, kadar air dan pengembangan tebal, sedangkan nilai daya serap air tidak dipersyaratkan di dalam Standar JIS A 5908: 2003. Hasil pengujian sifat mekanis menunjukkan bahwa nilai internal bond 0,02-0,03 N/mm2 dan nilai kuat tarik pegang sekrup 46,4-144 N. Papan partikel dengan komposisi campuran serbuk gergajian kayu sengon dan kulit buah kopi sebanyak 25%:75% memiliki sifat mekanis optimal, namun demikian tidak memenuhi standar JIS A 5908: 2003.

 Articles related

Achmad Supriadi,Ignasia Maria Sulastiningsih,Subyakto Subyakto    

Tanaman jabon (Anthocephallus cadamba Miq.) sudah banyak ditanam oleh masyarakat sebagai bahan alternatif untuk keperluan bangunan dan mebel. Kayu jabon memiliki dua kelemahan, yaitu tidak kuat (termasuk kelas kuat IV) dan tidak awet (kelas awet V). Untu... see more


Khairun Hidayat,Naresworo Nugroho,Dede Hermawan    

Bambu sebagai substitusi bahan baku flooring sangat potensial untuk dikembangkan karena umumnya flooring terbuat dari kayu solid atau jenis kayu keras, yang memiliki kualitas tinggi tetapi ketersediaanya terbatas. Bambu dipilih dalam industri pengolahan ... see more


Meylida Nurrachmania,Rozalina Rozalina    

Salah satu cara untuk meningkatkan mutu kayu berkualitas rendah tersebut adalah dengan cara teknik densifikasi kayu atau pemadatan kayu dengan metode perebusan dan menganalisis pengaruhnya terhadap karakteristik kayu.Perebusan dilakukan selama 60 dan 12 ... see more


Artita Devi Maharani,Nanang Kusuma Mawardi,Eska Stefani    

Setiap keluarga menginginkan kehidupan yang sejahtera yang tercukupi kebutuhan pokoknya,yaitu sandang, pangan dan papan. Namun, pada kenyataannya banyak ibu yang berperan ganda dalam memenuhi kebutuhan keluarga khususnya kebutuhan pangan. Salah satu fakt... see more


Achmad Supriadi,Adi Santoso,Fahriansyah Fahriansyah    

Particleboard is a composite wood that still relies on wood from natural forests. Research on the manufacture of particleboard using ligno-cellulosic fibrous material other than wood namely agricultural waste in the form of bagasse and corn stalks using ... see more