SUMMARY
Sektor pariwisata berperan penting sebagai salah satu sumber pendapatan negara yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan munculnya COVID-19 mengakibatkan runtuhnya pariwisata sektor lainnya. COVID-19 berdampak negative terhadap industry pariwisata baik dalam hal kunjungan wisatawan domestic maupun wisatawan mancanegara. Hal ini memaksa perubahan kondisi dari era normal menjadi era new normal. Yang tentu saja akan menyebabkan perubahan perilaku masyarakat ketika berwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku para wisatawan terhadap niat untuk berkunjung ke destinasi wisata melalui variabel fear of covid 19, travel anxiety dengan variabel risk attitude sebagai variabel intervening. Data responden diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan secara online kepada 210 responden yang berdomisili di lima kabupaten/kota dengan kunjungan wisata tertinggi di Provinsi Sumatera Barat. Data diolah dengan secara kuantitatif menggunakan SMART-PLS 3.0. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa ketakutan masyarakat untuk berwisata pada era new normal tidak sebesar saat pandemic covid 19 sedang tinggi. Hal ini dibuktikan bahwa pada era new normal masyarakat tetap memiliki niat (revisit intention) untuk melakukan perjalanan wisata meskipun memiliki kecemasan (fear of covid 19) dan sikap atas resiko (risk attitude) akan tertular COVID-19. Ketakutan responden terhadap tertular covid 19 (fear anxiety) dibarengi dengan tetap memperhatikan konsep CHSE ( Cleanliness, Health, Safety dan Environment).