SUMMARY
Artikel ini membahas tentang bahasa Presiden Joko Widodo selama pandemi Covid-19. Kami mencoba menyoroti bagaimana seorang pemimpin negara mengkonstruksi bahasa guna menciptakan kedamaian dan ketenangan pada masyarakat di tengah kepanikan akibat pandemi Covid-19. Data penelitian ini berasal dari akun Youtube Sekretariat Negara berjudul Penjelasan Presiden Joko Widodo Terkait Larangan Mudik (rilis 16 April 2021). Studi ini menyelidiki bahasa berdasarkan model metadiscourse Hyland. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi transisi paling tinggi diikuti self-mentions.Penyebutan self-mentions menjadi titik penting dalam metadiscourse Presiden Joko Widodo terkait dengan unsur politik dan mengelolah emosi. Ini mengindikasikan bahwa Presiden Joko Widodo menarik simpati melalui ajakan secara bersama-sama untuk menjaga kondusivitas daerah akibat Covid. Presiden Joko Widodo juga seolah-olah menunjukkan kehadirannya melalui perasaan yang sama seperti yang dialami masyarakat. Bahasa-bahasa ini berkorelasi dengan aspek kebahagiaan, kesejahteraan, dan memuat unsur politis guna memberikan ketenangan. Meskipun aspek tersebut guna meredam sisi emosi dan stress yang dialami masyarakat.