Home  /  LingTera  /  Vol: 8 Núm: 2 Par: 0 (2021)  /  Article
ARTICLE
TITLE

Representasi konten budaya pada buku ajar bahasa Prancis Super Francais kelas X SMA/MA

SUMMARY

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perbandingan luasan representasi dari kemunculan domain dan aspek budaya serta menemukan kategori domain dan aspek budaya yang paling dominan muncul pada buku ajar Super Francais kelas X SMA/MA yang diterbitkan oleh penerbit lokal Erlangga. Analisis buku tersebut menggunakan metode konten analisis dalam bentuk deskriptif kualitatif. Elemen kuantitatif pada penelitian ini digunakan untuk mengidentifikasi jumlah dan persentase kemunculan konten budaya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat ketidakseimbangan representasi konten budaya yang disajikan pada sisi domain dan aspek budaya. Konten yang disajikan secara keseluruhan mencakup domain budaya yang diajukan (Indonesia, Prancis, negara frangkofon dan Internasional). Luasan kemunculan pada keseluruhan empat aspek budaya yang diajukan oleh Yuen hanyak mencakup domain budaya Indonesia dan Prancis, sedangkan domain budaya internasional dan frangkofon terbatas pada aspek produk dan penokohan. Represenrasi domain budaya Prancis menjadi paling dominan yang terdiri atas 48,64% dari total konten budaya yang ditemukan. Sedangkan representasi aspek budaya yang ditonjolkan adalah aspek produk dengan total temuan sebesar 78,37% dimana 37.5% merupakan aspek produk budaya Prancis yang paling sering muncul dibanding domain budaya Indonesia dan domain lainnya. Secara keseluruhan, luasan dan kategori domain dan aspek budaya yang disajikan merepresentasikan lapisan dasar / pengetahuan umum mengenai negara Prancis. The representation of cultural contents  in the textbook Super Francais for senior high school grade X AbstractThis study aims to identify the appearing comparison of the wide representation and to find out the most appearing categories in cultural aspects and cultural domains from Super Francais Textbook for Senior High School grade X published by local publisher Erlangga. Content analysis is used as the methodology in form of qualitative descriptive. Quantitative element is used to investigate the number and percentage appearances of the cultural contents. The results indicate that there is an imbalance in the representation of cultural content presented in the domain and cultural aspects. The contents generally have covered the whole cultural domain (Indonesia, France, francophone countries and International). The wide appearance in all four cultural aspects proposed by Yuen only covers the cultural domains of Indonesia and France, while for international and francophone countries are limited, only on the aspects of product and person. The most representation is dominated by French culture which made up 48.64% of the total cultural appearances. While the highlighted cultural aspects is an aspect of product with a total finding 78.37% in which 37.5% is the French domain as the most appearing compared to the Indonesian and others. Overall, the extent and category of domains and cultural aspects presented represent the basic layer/general knowledge of French.

 Articles related

Puspa Setia Pratiwi    

Memilih tempat magang pendidikan tinggi di universitas bukanlah tugas yang mudah bagi mahasiswa. Berbagai macam tempat magang ditawarkan oleh masing-masing universitas yang cara penyampaian dan persyaratan masuknya berbeda. Sistem rekomendasi yang dipers... see more


Iis Susiawati,Dadan Mardani,Fadhila Syahda Nissa    

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan makna teks dalam risalah “Ayyuhal Walad” karya al-Imam al-Ghazali tentang pendidikan karakter berdasarkan kajian semantik dan mengungkap pengembangan pembelajaran maharah qiraah untuk penguasaan makna teks. Teknik ... see more


Dina Mardiana    

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur representasi, misrepresentasi, marjinalisasi, dan delegitimasi dalam teks wacana cerpen Cinta Laki-laki Biasa karya Asma Nadia. Guna mencapai tujuan tersebut analisis dilakukan dengan menggunakan ancan... see more

Revista: Lingua

Malik Abdul Karim,Novi Diah Haryanti| View(s): 37x    

Sudah hampir lima puluh tahun usianya, Raumanen karya Marianne Katoppo yang ditulis pada 1975 nyatanya masih eksis hingga sekarang. Bahkan, pada 2018 ia baru saja diterbitkan ulang oleh penerbit besar Grasindo. Terbitan terbarunya dihiasi dengan desain s... see more