Home  /  Jurnal Teknik ITS  /  Vol: 11 Núm: 3 Par: PP (2022)  /  Article
ARTICLE
TITLE

Analisis Persebaran Pedagang Kaki Lima (PKL) Berdasarkan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 30 Tahun 2013 Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Web (Studi Kasus: Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi)

SUMMARY

Pedagang Kaki Lima (PKL) merupakan pelaku ekonomi di sektor informal yang diyakini dapat menyediakan lapangan kerja baru untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi dimana keberadaannya juga dibutuhkan oleh golongan masyarakat menengah ke bawah untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak tersedia di sektor formal. Akan tetapi, keberadaan PKL di sisi lain dianggap mengganggu kepentingan publik karena lokasi berdagangnya yang masih memanfaatkan fasilitas umum. Meskipun demikian, Bupati Kabupaten Banyuwangi telah membuat kebijakan mengenai pembinaan PKL yang diatur dalam Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 30 Tahun 2013. Oleh karena itu, dibangunlah suatu Sistem Informasi Geografis berbasis Web (WebGIS) yang dapat digunakan sebagai media promosi PKL, sistem inventarisasi data PKL, serta media untuk memonitoring kegiatan PKL terutama bagi PKL yang masih melanggar aturan. Pembangunan WebGIS menggunakan teknologi LeafletJS. Setelah itu juga akan dilakukan analisis pola persebaran PKL dengan menggunakan metode Average Nearest Neighbor (ANN) serta analisis kesesuaian lokasi PKL dengan metode analisis spasial untuk mengetahui jumlah PKL yang berjualan di kawasan terlarang sesuai dengan yang ada di peraturan. Hasil dari penelitian ini yaitu WebGIS dengan tampilan 5 halaman, antara lain: halaman utama, halaman peta, halaman database, halaman login/register, dan halaman admin dilengkapi dengan fitur-fitur yang mendukung. Dari hasil perhitungan uji kebergunaan WebGIS, didapatkan persentase skor kelayakan sebesar 81,2% yang berarti kategori sangat layak. Adapun hasil pengolahan metode ANN, didapatkan pola persebaran PKL di Kecamatan Banyuwangi adalah mengelompok (clustered). Dari total 172 PKL yang ada di Kecamatan Banyuwangi, didapatkan sekitar 56 atau 33% PKL yang melanggar atau masih berjualan di kawasan terlarang.

 Articles related

Maulana Prasetya Simbolon,Tri AchmadiDOI: 10.12962/j23373539.v1i1.385    

Proses distribusi barang merupakan suatu rangkaian proses yang terkait dalam upaya penguasaan areal pasar terluas melalui maksimisasi penjualan dan minimisasi biaya produksi (transportasi). Sebagian contoh nyata di beberapa wilayah, proses distribusi bar... see more


Klara Hay,Belinda Ulfa AuliaDOI: 10.12962/j23373539.v8i2.49190    

Kabupaten Fakfak merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Papua Barat, dengan memiliki potensi unggulan berupa komoditas pala atau pala Papua. Luas lahan tanaman pala adalah sebesar 17.542 Ha dengan persebaran yang merata di seluruh distr... see more


Ramadhany Ashari,Cahyono SusetyoDOI: 10.12962/j23373539.v9i1.51200    

Permasalah Kota-kota Indonesia yang berujung pada menurunnya kualitas lingkungan perkotaan. Permasalahan lingkungan, sosial, kependudukan, infrastruktur, lapangan kerja, dan lain sebagainya merupakan isu perkotaan yang seringkali bermunculan di ruang pub... see more


Aisy Ammar,Imam Baihaqi,Dewie Saktia ArdiantonoDOI: 10.12962/j23373539.v10i2.62947    

Pandemi COVID-19 telah mendapat perhatian global yang luar biasa. Laporan menunjukkan pandemi ini telah menginfeksi sebanyak 136.043.173 jiwa, berdasarkan data persebarannya, Indonesia termasuk dengan 1,562,868 kasus per 11 April 2021. Kebijakan new norm... see more


Randhi Dwi Wijaya,Setyo NugrohoDOI: 10.12962/j23373539.v1i1.382    

Manajemen persediaan persediaan merupakan sebuah hal yang penting dalam setiap perusahaan, baik itu perusahaan produksi maupun perusahaan jasa seperti perusahaan pelayaran. Pada perusahaan jasa seperti perusahaan pelayaran, persediaan inventori peti kema... see more