ARTICLE
TITLE

ANCAMAN PERANG KOGNITIF PADA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI INDONESIA (STUDI KASUS: PILKADA DKI JAKARTA 2017)DOI : 10.31604/jips.v9i6.2022.2195-2208

SUMMARY

Ancaman perang kognitif yang terjadi pada penyelenggaraan pilkada DKI Jakarta 2017 telah mengancam sistem demokrasi di Indonesia. Perang kognitif menjadi suatu ancaman yang menempatkan manusia sebagai medan perangnya dengan menyerang opini dan kognisi publik sehingga mengakibatkan polarisasi dan perpecahan di tatanan masyarakat dan berpotensi menjadi sebuah konflik sosial di masa penyelenggaraan pilkada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perang kognitif yang terjadi di Indonesia dengan studi kasus pilkada DKI Jakarta 2017. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang berfokus pada perang kognitif yang terjadi pada penyelenggaraan pilkada DKI Jakarta 2017 dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penyelenggaraan pilkada di indonesia di masa yang akan datang. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa perang kognitif terjadi karena adanya upaya memanipulasi pesepsi publik dengan cara mendistribusikan pesan-pesan politik yang dikemas menjadi informasi dan isu publik sehingga dapat mempengaruhi opini dan kognisi publik. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi terjadinya perang kognitif yaitu kemampuan siber, informasi, psikologis dan rekayasa sosial. Berdasarkan penelitian ini, faktor perang kognitif yang dapat diterapkan kembali di pilkada mendatang, adalah faktor kemampuan siber, dan persebaran informasinya. Hal itu sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan prediksi pemanfaatan informasinya khususnya di bidang politik di masa mendatang.

KEYWORDS

 Articles related

Nur Arifiena Wijaya,Fazar Sidik,Rudy Sutanto    

Pusat Pertahanan Siber yang dikenal dengan singkatan Pus Han Siber merupakan instansi pelaksana tugas dan fungsi dari Badan Instalasi Strategis Pertahanan yang memiliki tugas dalam melaksanakan tata kelola, kerja sama, operasi, dan jaminan keamanan perta... see more


Rachmanu Krisnata,Agus H.S. Reksoprodjo,Surryanto Djoko Waluyo    

teknologi komunikasi dan informasi serta perkembangan kemajuan telah membawa dampak perubahan di dunia yang mendorong banyak negara tidak lagi menggunakan cara perang tradisional dan konvensional. Peningkatan terhadap ancaman perang siber berdampak terha... see more


Ika Riswanti Putranti,Anita Amaliyah,Reni Windiani    

ABSTRACT This article placed an example of a cyber resilience model for smartcity in the context of smart-economy which was currently vulnerable to various cyber attacks. On the other hand SMEs were very limited in access to the development of netwo... see more


Bayu Anggi Nugraha,I Dewa Ketut Kerta Widana,Wilopo Wilopo,Rohmat Hidayat,Sri Kartika Sakti    

Bencana telah menjadi bagian kehidupan manusia di Indonesia, sehingga masyarakat selalu berusaha meningkatkan kapasitasnya untuk bersiap menghadapi ancaman bencana sebagai tindakan pengurangan risiko bencana. Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam hal in... see more


Riwanto Tirtosudarmo    

Konflik kekerasan merupakan ancaman paling nyata bagi pembangunan berkelanjutan dalam setiap masyarakat. Sumber konflik biasanya berasal dari peperangan antar-negara. Akan tetapi, selama lima puluh tahun terakhir, sumber konflik telah berubah dan sebagia... see more