ARTICLE
TITLE

Kualitas Biobriket Cangkang Kemiri Melalui Proses Karbonisasi Microwave dengan Bahan Perekat Tepung Gembili (Dioscorea esculenta L) dan Tepung Mbote (Colocasia esculenta)

SUMMARY

Biobriket merupakan bahan bakar padat berbasis biomassa yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan, mengingat kebutuhan energi pada era sekarang terjadi peningkatan yang signifikan dan diperlukan bahan yang ramah lingkungan sebagai pengganti bahan baku yang tidak dapat diperbaharui. Cangkang kemiri merupakan salah satu bahan yang berpotensi untuk digunakan sebagai bahan bakar padat. Proses pembuatan biobriket pada penelitian ini menggunakan proses karbonisasi microwave pada daya 440 watt, dengan bahan perekat dari tepung gembili (Dioscorea esculenta L.) dan tepung mbote (Colocasia esculenta).  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas biobriket cangkang kemiri dengan variasi rasio bahan arang dan perekat sebesar  100:0, 90:10, 80:20, 70:30 dan 60:40% (b/b). Dari penelitian ini, hasil terbaik adalah biobriket dengan perekat tepung gembili pada rasio 70:30% (b/b) dengan nilai kadar air sebesar 4,39%; kadar abu sebesar 4,01%; kadar zat menguap sebesar 9,12%; kadar karbon terikat sebesar 72,78% dan nilai kalor didapatkan sebesar 6875,259 kal/g. Berdasarkan hasil analisa, hampir semuanya masuk dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) kecuali  karbon terikat yang seharusnya minimal 77%.Biobriquette is a biomass based solid fuel that needs to be developed and improved, considering the energy needs in the current era there is a significant increase and environmentally friendly materials are needed as a substitute for non-renewable raw materials. Candlenut shell is one of the materials that have the potential to be used as solid fuel. The process of making biobriquettes in this study uses a microwave carbonization process at a power of 440 watts, with adhesive materials from gembili flour (Dioscorea esculenta L.) and mbote flour (Colocasia esculenta). The purpose of this study was to determine the quality of candlenut shell biobriquettes with variations in the ratio of charcoal and adhesives of 100:0, 90:10, 80:20, 70:30 and 60:40% (w/w). From this research, the best results were bio briquettes with gembili flour adhesive at a ratio of 70:30% (w/w) with a water content value of 4.39%; ash content of 4.01%, volatile matter content of 9.12%, fixed carbon content of 72.78% and the calorific value of 6875.259 cal/g. Based on the analysis results, almost of them are included in the Indonesian National Standard except for fixed carbon which should be at least 77%.

 Articles related