SUMMARY
Zaman sekarang olahraga sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup bagi masyarakat. Jogging merupakan salah satu olahraga yang sangat populer di Indonesia karena tidak membutuhkan biaya, dan dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Di tengah kesibukkan masyarakat, besar dari mereka memilih lebih meluangkan waktu untuk berolahraga pada pagi hari dan sore hari. Jogingmerupakan salah satu bentuk latihan fisik yang menyebabkan suatu stres fisik. Gangguan yang terjadi akibat stres fisik akan menyebabkan peningkatan hormon kortisol. Konsetrasi kortisol akan meningkat saat melakukan olahraga dengan durasi yang lama. Hal ini berhubungan dengan fungsi dari kortisol sendiri sebagai anti stress dan anti inflamasi, yang berarti bahwa proses tersebut menyebabkan tubuh menekan respon imun dan berhenti menanggapi rasa sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan perbedaan profil hormon kortisol setelah latihan akut pagi hari versussore hari pada perempuan di Kota Surakarta. Jenis penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan sampel penelitian menemukan 3 orang yang terdiri dari 1 perempuan remaja, 1 perempuan remaja dewasa muda, dan 1 perempuan dewasa tua. Penelitian ini menggunakan data cross sectional dan menggunakan desain quasi eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan setelah pemberian latihan akut pada perempuan remaja akhir, perempuan dewasa akhir dan perempuan lansia akhir terhadap profil hormon kortisol pada pagi hari versus nyeri hari.