ARTICLE
TITLE

Bentuk dan Makna Alih Kode Bahasa Masyarakat Desa Cimara Kabupaten Kuningan DOI : 10.33603/deiksis.v5i2.1200 | Abstract views : 837 times

SUMMARY

 Desa Cimara adalah salah satu desa di Kabupaten Kuningan. Desa Cimara merupakan desa yang terletak di daerah perbatasan antara Kabupaten Cirebon dengan Kabupaten Kuningan. Mayoritas penduduk Kabupaten Cirebon menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa ibu, sedangkan mayoritas penduduk atau masyarakat Kabupaten Kuningan menggunakan Bahasa Sunda sebagai bahasa ibu mereka. Hal ini tentu saja amat menarik dijadikan suatu obyek penelitian yang berkaitan dengan studi sosiolinguistik, yaitu gejala alih kode dan gejala campur kode. Penelitian ini mengupas masalah bentuk dan makna alih kode bahasa masyarakat tutur Desa Cimara  Kabupaten  Kuningan.Dalam komunikasi sehari-hari, masyarakat tutur Desa Cimara sering melakukan alih kode, baik  dari Bahasa Sunda beralih ke Bahasa Indonesia ataupun sebaliknya dari Bahasa Indonesia beralih ke Bahasa Sunda, baik berupa alih kode sementara maupun alih kode permanen. Hal ini disebabkan situasi kedwibahasaan pada masyarakat Desa Cimara.Makna ( motif ) dari alih kode bahasa masyarakat tutur Desa Cimara beraneka ragam. Namun semuanya masih dalam tatanan atau norma etika berbahasa. Makna ( motif ) alih kode Bahasa Sunda ke Bahasa Indonesia dari masyarakat Desa Cimara, meliputi: Perubahan situasi atau suasana pembicaraan, mitra bicara (lawan bicara ) lebih muda, ingin dianggap terpelajar ( berpendidikan ), ingin memperlebar atau menjauhkan jarak, terpengaruh atau mengikuti lawan bicara yang beralih ke Bahasa Indonesia, menghindari penggunaan atau pemakaian bentuk halus atau bentuk kasar pada Bahasa Sunda.  Adapun makna ( motif ) alih kode dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Sunda, meliputi: ingin mendekatkan (merapatkan ) jarak, ingin beradab-adab berbahasa Sunda halus, ataupun berakrab-akrab berbahasa Sunda kasar, ingin menunjukkan bahwa Bahasa Sunda adalah bahasa ibunya, terbawa pengaruh lawan bicara ( mitra bicara ) yang berbahasa Sunda, merasa janggal tidak memakai bahasa Sunda dengan orang sekampung. Kata Kunci: Desa Cimara, alih kode,kedwibahasaan, peristiwa tutur, bentuk dan  makna ( motif ) alih kode.

 Articles related

Ixsir Eliya    

Bahasa dalam penggunaannya tidak bisa lepas dari makna yang mengikuti. Makna yang ditimbulkan dapat mengandung nilai rasa positif  (eufemisme) dan negatif  (disfemisme) bergantung dengan tujuan penggunaannya. Penelitian ini diarahkan untuk meng... see more


Zulfa Destia Isnaini,Atiqa Sabardilla    

Abstrak. Variasi dan fungsi ragam bahasa ada kalanya digunakan sebagai bagian daristrategi komunikasi pemasaran. Tak dapat dipungkiri, bahwasannya masyarakat khususnya para remaja lebih menyukai menggunakan dua bahasa secara seimbang. Sejauh diikuti oleh... see more


Khalimi Romansyah    

Desa Cisaat yaitu salah satu desa di Wilayah Kabupaten Cirebon. Desa Cisaat terletak di daerah perbatasan antara dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan. Mayoritas atau sebagian besar penduduk Kabupaten Cirebon memiliki bahasa ibu, ... see more


Dwi Budiyanto,Hartono Hartono,Suroso Suroso    

Fiksimini merupakan genre yang sedang marak dan berkembang di platform sosial media. Kehadirannya diminati anak-anak muda pengguna sosial media sekaligus mulai dimanfaatkan dalam pengajaran bahasa berbasis sastra. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskri... see more

Revista: Litera

Imron Hadi 10.26499/salingka.v18i1.327 Abstract views: 41    

AbstrakUngkapan merupakan hasil pikiran kreatif masyarakat untuk menyampaikan perasaan, dan pendapatmereka terhadap suatu fenomena. Masyarakat Banyuasin III juga memiliki ungkapan untukmenggambarkan suatu fenomena tertentu namun ungkapan sudah jarang dig... see more

Revista: SALINGKA