ARTICLE
TITLE

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAERAH TANGKAPAN AIR DANAU KERINCI (Land Use Change Analysis in The Kerinci Lake Catchment Area)

SUMMARY

Lake Kerinci is one of the 15 national priority lakes. In general, residents in this area carry out agricultural or plantation activities without applying conservation principles, resulting in a decrease in the carrying capacity of the Catchment Area (DTA). In addition, DTA Lake Kerinci has also experienced an increase in population, thus encouraging land-use changes. This study aims to analyze land-use changes in DTA Lake Kerinci. Analysis of land-use change analysis uses Landsat imagery 5 TM for 2009 and Landsat imagery 8 OLI-TIRS for 2019 using the guided classification method (Maximum Likelihood Classification/MLC). The accuracy of the image interpretation results is carried out through the Kappa accuracy test. Interpretation of land-use imagery and classification have relatively high accuracy with a kappa value of 78.67% (good) on land use in 2009, 83.30% (almost perfect) on land use in 2019, with an average Kappa Accuracy (KA) of 79.63%. Land-use changes in Lake Kerinci DTA for the 2009-2019 period experienced a significant increase in the area of dry agricultural land by 13% or 13,151.05 ha and a decrease in primary forest area by 6.76% or 6,834.13 ha. Danau Kerinci merupakan salah satu 15 danau prioritas nasional. Pada umumnya penduduk di wilayah tersebut melakukan kegiatan pertanian atau perkebunan tanpa menerapkan kaidah-kaidah konservasi sehingga terjadi penurunan daya dukung Daerah Tangkapan Air (DTA). Selain itu, DTA Danau Kerinci juga mengalami peningkatan jumlah penduduk, sehingga mendorong terjadinya perubahan penggunaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan di DTA Danau Kerinci. Analisis perubahan penggunaan lahan menggunakan citra landsat 5 TM untuk tahun 2009 dan citra landsat 8 OLI-TIRS untuk tahun 2019 dengan metode klasifikasi terbimbing (Maximum Likelihood Classification/MLC). Ketepatan terhadap hasil interpretasi citra dilakukan melalui uji akurasi Kappa. Interpretasi citra dan klasifikasi penggunaan lahan memiliki akurasi yang cukup tinggi dengan nilai kappa sebesar 78,67% (baik) pada penggunaan lahan tahun 2009, 83,30% (hampir sempurna) pada penggunaan lahan tahun 2019, dengan rata-rata Kappa Accuracy (KA) sebesar 79,63%. Perubahan penggunaan lahan di DTA Danau Kerinci periode tahun 2009-2019 mengalami peningkatan luasan yang signifikan pada pertanian lahan kering sebesar 13% atau 13.151,05 ha, dan penurunan luas hutan primer sebesar 6,76% atau 6.834,13 ha.

 Articles related

Rini - Fitri,Adisti Permatasari Putri Hartoyo,Nur Intan Simangunsong,Halus Satriawan    

Ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) akan stabil jika hubungan antar komponen DAS stabil. Gangguan ekologis dan biofisik DAS terkait erat dengan terganggunya komponen ekosistemnya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisisketerkaitan hubungan agrofores... see more


Andi Setyo Pambudi,Setyo Sarwanto Moersidik,Mahawan Karuniasa    

Dampak aktivitas di dalam Daerah Aliran Sungai (DAS), baik alami maupun karena pera nmanusia salah satunya adalah erosi. Erosi berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya alam yang melibatkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Perubahan iklim global, men... see more


Kevin Andrea,Ervina AhyudanariDOI: 10.12962/j23373539.v7i2.36228    

Pada tahun 2011, penumpang Bandara Adisutjipto Yogyakarta dikatakan melebihi kapasitas yaitu mencapai 4 juta penumpang per tahun, melebihi kapasitasnya yaitu 1,2 juta penumpang per tahun. Untuk mengatasi masalah tersebut, PT. Angkasa Pura 1 memutuskan un... see more


Arik Yumna Pratiwi,Lalu Muhamad JaelaniDOI: 10.12962/j23373539.v9i2.53982    

Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, dimana jumlah penduduk kota Surabaya setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan. Peningkatan populasi penduduk di wilayah perkotaan dapat mengubah pola ruang kawasan perkotaan. Pengunaan... see more


Wahyu Purwanta    

Dalam menghadapi perubahan iklim, terdapat dua langkah yang umum dilakukan yakni mitigasi dan adaptasi. Adaptasi adalah langkah penyesuaian diri atau peningkatan resiliensi sebagai akibat dari dampak yang timbul. Terdapat beberapa komponen iklim yang dii... see more