ARTICLE
TITLE

Verba Transitif dan Objek Dapat Lesap dalam Bahasa Karo (Transitive Verb and Deletable Object in Karo Language)

SUMMARY

Penelitian ini berfokus kepada objek dapat lesap di dalam verba transitif bahasa Karo yang dianalisis dengan cara menganalisis kalimat atau klausa yang ber-objek dapat lesap yang terjadi dikarenakan objek sudah di tulis dalam konteks sebelumnya, dan verba transitif yang menyatakan perasaan yang berafiks me-ken dengan berbentuk dasar adjektiva/ keadaan, verba subtipe pertama memiliki ciri dapat disertai O dan dapat dipasifkan. Pengumpulan data melalui metode tahap pengumpulan data, analisis data, dan generalisasi secara induktif. Data yang didapat dianalisis menggunakan teknik lesap menurut Sudaryanto. Temuan menunjukkan verba transitif dalam bahasa karo berafiks er-, me-, er-ken, me-kan, memper-I, dan fungsi O dituntut hadir dalam klausa yang fungsi P-nya di isi oleh verba polimorfemik dan di bahasa Karo tidak semua verba berprefiks adanya suatu peluluhan, ataupun pelesapan morfemis.Kata kunci: verba transitif, objek dapat lesap, bahasa KaroABSTRACTThis research focuses on objects that can be absorbed in the transitive verbs of Karo language analyzed by analyzing sentences or clauses that have objects that can occur due to objects that have been written in the previous context, and transitive verbs that express feelings that are me-ken with form base of adjectives / states, the first subtype verb has a characteristic can be accompanied by O and can be passivated. Data collection through the method of data collection, data analysis, and inductive generalization. The data obtained were analyzed using removal techniques according to Sudaryanto. The findings show that the transitive verbs in karo language have er-, m, er-ken, me-me, make-I, and O functions are required to be present in clauses whose P functions are filled with polymorphic verbs and not all verbs in Karo reflex the presence of an elimination, or the morphemic removal.

 Articles related

Annisa Nurshifariani Ahya    

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kekerasan verbal yang terdapat pada naskah drama. Kekerasan verbal adalah bentuk kekerasan menggunakan kata-kata yang bisa menyakiti hati seseorang. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif dengan metod... see more

Revista: Sirok Bastra

Yuridika Galih Pratama Putra    

Penelitian ini membahas mengenaiadanya pendaftaran akta PPAT ke kantor Pertanahan (BPN) yang melebihi dari 7 (tujuh) hari kerja setelah penandatanganan di kantor PPAT yang di daftarkan ke Kantor Pertanahan (BPN) Kabupaten Ponorogo oleh PPAT tersebut. Sed... see more


Evita Monica Chrysan,Yiska Marva Rohi,Dini Saputri Fredyandani Apituley    

AbstractBullying or so-called harassment is an act where one or more people try to hurt or control another person by means of physical violence, such as hitting, pushing, and so on as well as verbal bullying such as insulting, shouting, using harsh words... see more


Iki Darno Masa Putra    

This study examines verb forming prefixes in the Kaledupa dialect of the Kaledupa dialect. Selection of the title of this study based on observations and experiences of the author on the use of verb prefix in wakatobi society especially Kaledupa district... see more

Revista: Totobuang

Hotnida Novita Sary    

Sebagai lingua franca di Nusantara, bahasa Melayu berkembang hingga memiliki ragam bahasa Melayu tinggi (BMT) dan bahasa Melayu rendah (BMR). Perbedaan ini pada akhirnya juga menimbulkan perbedaan bentuk verba. Penelitian ini akan mengkaji perbedaan bent... see more

Revista: Sirok Bastra