ARTICLE
TITLE

BEBERAPA PARAMETER POPULASI UDANG PUTIH (Penaeus merguiensis de Mann) DI PERAIRAN TARAKAN, KALIMANTAN UTARA

SUMMARY

Tingkat eksploitasi udang putih (Penaeus merguiensis) sangat intensif. Hal ini terindikasi dengan hasil tangkapan udang di WPP-NRI 716 selama 9 tahun terakhir meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji beberapa parameter populasi dan aspek biologi udang putih di perairan Tarakan. Data panjang karapas dan tingkat kematangan gonad udang putih dikumpulkan dari tempat pendaratan udang di Selumit Pantai, Tarakan, Kalimantan Utara pada Januari sampai dengan November 2016. Pendugaan parameter populasi dengan aplikasi model analisis menggunakan program ELEFAN 1. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata ukuran udang putih pertama kali tertangkap (Lc) pada panjang karapas 32,51 mm dan rata-rata ukuran pertama kali matang gonad 33,58 mm. Puncak musim pemijahan terjadi pada Maret dan Agustus. Laju pertumbuhan (K) sebesar 1,33 per tahun (betina) dan 1,55 per tahun (jantan). Laju kematian total (Z) sebesar 7,5 per tahun (betina) dan 8,85 per tahun (jantan), laju kematian alamiah (M) sebesar 1,82 per tahun (betina) dan 2,16 per tahun (jantan) serta laju kematian akibat penangkapan (F) sebesar 5,68 per tahun (betina) dan 6,69 per tahun (jantan). Laju pengusahaan (E) udang putih di perairan Tarakan adalah sebesar 0,76 per tahun. Hal ini menunjukkan tingkat pemanfaatan udang putih telah mengalami lebih tangkap (overfishing). Kondisi ini menggambarkan perlunya dilakukan pengurangan upaya sekitar 52 %.  The banana prawn (Penaeus merguiensis) have been exploited intensively. For instance, within nine years the number of shrimp production in FMA 716 increased dramatically. This research aims to identify the some population parameters of banana prawn in the Tarakan waters. This research was carried out from January to November 2016. Data were analyzed using the analytical model application with ELEFAN I. The result showed that the length at first capture (Lc) of banana prawn was 32,51 mmCL and the length at first maturity (Lm) was 33,58 mm CL. The peak season of spawning period was indicated on March and August. The growth rate (K) was 1,33 /year (female) and 1.55/year (male). Total mortality rate (Z) was 7.5/year (female) and 8,85/year (male), natural mortality rate (M) rate was 1.82/year (female) and 2.16/year (male) and fishing mortality rate ( F) were 5.68/ year (female) and 6.69/year (male). The exploitation rate (E) of banana prawn in the Tarakan waters was 0.76 per year. Therefore, level of existing fishing effort of the banana prawn should reduced about 52 % in the next year.

 Articles related

Siska Agustina,Moh Natsir,Menofatria Boer,. Purwanto,Irfan Yulianto    

ABSTRACTGroupers are important fisheries resources in the tropic and sub-tropic due to it has high economic value, so that continuously exploitation even in some waters have collapsed and high capture pressureThe study aimed to identify population parame... see more


Muslim Tadjuddah,Budy Wiryawan,Ari Purbayanto,Eko Sri Wiyono    

 Studi ini mengidentifikasi parameter ikan kerapu yang terdiri dari hubungan panjang-berat, tingkat kematangan gonad dan indeks kematangan gonad yang tertangkap dengan pancing hekaulu, bubu dan panah. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteris... see more


Hety Hartaty,Bram Setyadji    

Tongkol krai (Auxis thazard) merupakan salah satu jenis ikan pelagis dengan nilai ekonomis tinggi di Indonesia, khususnya di perairan Sibolga dan sekitarnya. Eksploitasi terhadap spesies ini terus meningkat sepanjang tahun dan umumnya tertangkap oleh ala... see more


Nurulludin Nurulludin,Prihatiningsih Prihatiningsih    

Ikan kuniran (Upeneus sulphureus) merupakan salah satu ikan demersal yang mempunyai nilai ekonomis penting dalamperikanan di Indonesia. Pada saat ini, pemanfaatan sumberdaya ikan kuniran di Laut Jawa dengan menggunakan cantrang. Dalammenjaga ke... see more


Bram Setyadji,Budi Nugraha    

Model pengkajian stok melalui data frekuensi panjang lebih banyak digunakan karena data tersebut paling banyak tersedia dan mudah didapatkan dibandingkan data pengukuran jaringan keras (sisik, otolith, sirip dan tulang belakang) dan tagging. Kh... see more