ARTICLE
TITLE

KERAGAAN BENIH IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon hypophthalmus) YANG DITEBAR SECARA LANGSUNG DI KOLAM PADA UMUR BERBEDA

SUMMARY

Budidaya ikan patin siam mengalami perkembangan yang cukup pesat sejakkeberhasilan pemijahan buatan pada tahun 1981. Pada pelaksanaannya, pembenihan ikan patin siam dilakukan secara indoor hatchery. Dalam sistem tersebut, dibutuhkan nauplii Artemia sebagai pakan awal larva ikan patin siam yang dilanjutkan dengan pemberian Moina dan Daphnia beku serta cacing darah (Tubifex) sebelum pemberian pakan buatan. Hal ini mengakibatkan adanya ketergantungan usaha pembenihan ikan patin siam terhadap pasokan beberapa jenis pakan alami tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keragaan ikan patin siam yang ditebar di kolam pendederan pada umur yang berbeda. Sasaran yang akan dicapai adalah menghilangkan ketergantungan pembenihan ikan patin siam terhadap pasokan beberapa jenis pakan larva ikan patin siam dan disubstitusi dengan pakan alami yang ada di kolam. Pada percobaan ini, larva patin siam ditebar pada umur 5, 10, dan 15 hari setelah menetas. Larva ditebar di kolam pendederan seluas 200 m2 dengan kepadatan 100 ekor/m2. Pemeliharaan dilakukan selama 2 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih ikan patin siam yang ditebar di kolam pada umur 5 hari setelah menetas mempunyai laju pertumbuhan spesifik sebesar 11,12% lebih baik daripada benih ikan patin siam yang ditebar pada umur 10 dan 15 hari setelah menetas, yaitu sebesar 8,41% dan 8,65%. Namun demikian, bobot individu (9,81-12,32 g), biomassa panen (118,77-141,91 kg) serta sintasan (54,53%-71,49%) pada akhir percobaan tidak berbeda nyata.

 Articles related

Ahmad Muzaki,Sari Budi Moria Sembiring,Ida Komang Wardana,Haryanti Haryanti    

Pertumbuhan dan sintasan larva dan benih kerapu sunu turunan ketiga (F-3) dari induk turunan kedua (F-2) hasil seleksi telah diamati di Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut, Gondol. Induk F-2 diseleksi menggunakan marka indikator tumbuh cepat ... see more


Bambang Gunadi,Adam Robisalmi,Priadi Setyawan,Lamanto Lamanto    

Salah satu upaya meningkatkan performa ikan nila Srikandi (Oreochromia aureus x Oreochromia niloticus), yang dirilis oleh Balai Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamandi pada tahun 2012, adalah dengan meningkatkan keragaan genetik ikan nila bi... see more


Ida Komang Wardana,Sudewi Sudewi,Apri Imam Supii,Sari Budi Moria Sembiring    

Kualitas induk secara fenotip dan genotif berpengaruh terhadap kualitas benih tiram mutiara yang akan dihasilkan. Penggunaan induk yang berasal dari habitat yang berbeda dalam kegiatan pembenihan diharapkan dapat menghasilkan benih tiram mutiar... see more


Didik Ariyanto,Suharyanto Suharyanto,Flandrianto S. Palimirmo,Yogi Himawan    

Dalam rangka memperbaiki kualitas benih ikan mas, telah dilakukan kegiatan persilangan (hibridisasi) dua arah antar lima strain ikan mas, yaitu Majalaya (Mj), Rajadanu (Rj), Sutisna (St), Wildan (Wd) dan Sinyonya (Sy). Dari 25 populasi hasil persilangan,... see more


Bambang Iswanto,Rommy Suprapto,Pudji Suwargono    

Pembesaran ikan lele Afrika (Clarias gariepinus) di Indonesia menghasilkan keuntungan usaha yang rendah karena tingginya harga pakan komersial berkadar protein tinggi, sehingga perlu dibentuk strain baru yang pembesarannya dapat dilakukan menggunakan pak... see more