ARTICLE
TITLE

PARAMETER POPULASI LOBSTER BAMBU (Panulirus versicolor) DI PERAIRANUTARAKABUPATENSIKKADANSEKITARNYA

SUMMARY

Lobster bambu (Panulirus versicolor) adalah salah satu komoditas perikanan penting yang sudah banyak dieksploitasi oleh nelayan tradisional. Sejalan dengan peningkatan pengusahaan, maka perlu tersedia data dan informasi terbaru tentang parameter populasi lobster yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalampengelolaan sumberdaya lobster. Penelitian dilaksanakan pada bulanMaret sampai dengan Desember 2011 di perairan utara Kabupaten Sikka dan sekitarnya. Tulisan ini bertujuan untuk mengestimasi parameter populasi lobster bambu. Hasil penelitian diperoleh rata-rata ukuran pertama kali tertangkap (Lc) = 73,67 mmCL. Laju pertumbuhan (K) = 0,44 per tahun dan pencapaian panjang karapas asimtotik (CL ) adalah sebesar 146,7 mm. Laju mortalitas alami (M) 0,68 per tahun dan laju kematian akibat penangkapan (F) sebesar 0,99 per tahun. Tingkat eksploitasi (E) sebesar 0,59 atau rentan terhadap overfishing. Penambahan baru ke dalam populasi berlangsung sepanjang tahun dan mencapai puncaknya pada bulan Agustus dan September bersamaan dengan musim timur.The painted Spiny lobster (Panulirus versicolor) was one of the important fishery commodity that have been exploited by traditional fishermen. The increased of lobster utilization, it’s necessary to update available data and information about lobster’s population parameters that could be used as amaterial consideration to manage lobster resources. The study was conducted in March to December 2011 in the Northern waters of Sikka district and adjacent waters. The objectives of this study were to assess population parameters of P. versicolor. The result showed that mean size at first capture (Lc) is 73.67 mmCL. The lobster growth rate (K) is 0.44 per year and achieving the infinitive carapace length (CL ) is 146.7 mm. The natural mortality (M) is 0.68 per year and fishing mortality (F) is 0.99 per year. The exploitation rate (E) of lobster is 0.59. It’s reached the condition are vulnerable to overfishing. Recruitment occurred throughout the year with peak recruitment was occurred in August and September.

 Articles related

Umi Chodrijah,duto nugroho    

Ikan lemadang (Coryphaena hippurus Linnaeus 1758.) dalam perdagangan internasional dikenal dengan nama mahi-mahi atau dolphinfish termasuk dalam family Coryphaenidae. Sebagai ikan pelagis, oseanik, bermigrasi jauh serta tersebar di perairan tropis dan su... see more


Thomas Hidayat,Tegoeh Noegroho,Karsono Wagiyo    

Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis Linnaeus, 1758) merupakan salah satu sumberdaya ikan pelagis besar yang mempunyai nilai ekonomis penting. Informasi mengenai struktur ukuran dan beberapa parameter populasinya masih sangat terbatas khususnya di perairan ... see more


Andina Ramadhani Putri Pane,Heri Widiyastuti,Ali Suman    

Tingginya permintaan pasar terhadap rajungan mengakibatkan aktivitas penangkapannya berlangsung secara intensif. Selat Malaka merupakan salah satu daerah penangkapan rajungan yang penting di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengestimasi para... see more


Umi Chodrijah,Ali Suman    

Tingkat eksploitasi udang putih (Penaeus merguiensis) sangat intensif. Hal ini terindikasi dengan hasil tangkapan udang di WPP-NRI 716 selama 9 tahun terakhir meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji beberapa parameter populasi dan aspek biologi u... see more


Nurulludin Nurulludin,Prihatiningsih Prihatiningsih    

Ikan kuniran (Upeneus sulphureus) merupakan salah satu ikan demersal yang mempunyai nilai ekonomis penting dalamperikanan di Indonesia. Pada saat ini, pemanfaatan sumberdaya ikan kuniran di Laut Jawa dengan menggunakan cantrang. Dalammenjaga ke... see more