SUMMARY
Penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira dan tersebar di seluruh dunia terutama di negara tropis dengan kelembaban yang tinggi. Penyakit ini dapat ditemukan di daerah pedesaan maupun perkotaan. Walapun demikian, penyakit ini sangat jarang dilaporkan. Hal ini mungkin disebabkan penyakit leptospirosis sulit dideteksi, karena mempunyai gejala klinis mirip dengan penyakit lain seperti influenza, hepatitis, demam dengue, tuberkulosis, malaria, dll. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu alat diagnostik canggih yang dapat mendeteksi penyakit secara dini, sehingga penatalaksanaan penderita dapat dilakukan dengan tepat. Ada berbagai teknik laboratorium yang dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit leptospirosis di antaranya, (1) mendeteksi Leptospira secara langsung menggunakan mikroskop lapangan gelap atau mendeteksi bakteri Leptospira dengan membiakkan; (2) mendeteksi gen spesifik Leptospira menggunakan PCR; (3) mendeteksi antibodi terhadap Leptospira secara serologis menggunakan metode MAT, ELISA, RIA, IHA, dll. Semua metode ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Informasi ini dapat berguna untuk para klinisi, peneliti, dan ahli epidemiologi dalam menginterpretasi hasil pemeriksaan laboratorium. Kata kunci: leptospirosis, metode laboratorium, PCR, MAT, ELISA