ARTICLE
TITLE

Hubungan Pola Makan dengan Pola Defekasi Pada Siswa Kelas V dan Kelas VI Sekolah Dasar di Semarang

SUMMARY

Latar belakang : Pola makan yang tidak tepat menjadi salah satu penyebab masalah kesehatan anak usia sekolah. Pola makan sangat berpengaruh terhadap pola defekasi. Pola makan anak zaman sekarang cenderung mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan rendah serat. Serat dan cairan sangat berpengaruh dalam proses defekasi. Kekurangan serat dan cairan menyebabkan penurunan frekuensi buang air besar (BAB) dan konsistensi feces keras sehingga sulit dikeluarkan. Penelitian ini bertujuan membuktikan adanya hubungan pola makan, terutama asupan serat dan cairan terhadap pola defekasi dinilai dari frekuensi BAB dan konsistensi feces. Metode : Penelitian observasional dengan desain cross-sectional. Sampel sebanyak 70 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diwawancara pola makannya melalui food recall 2x24 jam  sebanyak 3 kali dan diminta untuk mengisi kuesioner pola BAB selama 1 minggu. Data dideskripsikan dalam bentuk tabel. Analisa analitik dilakukan dengan SPSS for Windows 17.0. Hasil : Rata-rata asupan serat responden 9,3 gr per hari. Rata-rata asupan cairan responden 1723,75 ml per hari. Rata-rata frekuensi BAB responden yaitu sebanyak 4 kali/minggu. 58,6% responden memiliki konsistensi feces normal, 28,3% keras, dan 17,1% cair. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan serat dengan frekuensi BAB (p=0,060) dan konsistensi feces (p=0,160). Terdapat hubungan yang signifikan antara asupan cairan dengan frekuensi BAB (p<0,001) dan konsistensi feces (p=0,001). Simpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara asupan cairan dengan frekuensi BAB dan konsistensi feces. Semakin sedikit asupan cairan semakin jarang frekuensi BAB dan semakin keras konsistensi tinja. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan serat dengan frekuensi BAB dan konsistensi feces.

 Articles related

Widia Febrianti Panjaitan    

Pendahuluan: Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, secara nasional prevalensi kurus  (IMT/U) pada anak umur 5-12 tahun yaitu (11,2%), terdiri dari (4,0%) sangat kurus (7,2%). Masalah gemuk pada umur 5-12 tahun masih tinggi yaitu (18,8%%) terdiri da... see more


Gita Ayuningtyas    

 ABSTRAK Karies gigi merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami oleh sebagian masyarakat indonesia. Penyakit ini merupakan masalah yang rentan dihadapi oleh anak usia sekolah. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan k... see more


Luh Putu Dea Sasmita Pralambari, Komang Januartha Putra Pinatih    

Class room and Small Group Discussion (SGD) room are the places that are often visited by the students of Faculty of Medicine, Udayana University. Beside as a place for daily teaching-learning activity, those rooms can be as well used for any kinds of st... see more


Dzul Istiqomah Hasyim,(STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung Indonesia, Indonesia)    

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif, dengan menggunakan rancangan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh remaja putri kelas X di SMA Negeri 2 Pringsewu yang terdiri dari 159 remaja putri. Sampel pada penelitian ... see more