ARTICLE
TITLE

Hubungan Biofilm dan Resistensi Bakteri dengan Respon Klinis Terapi Antibiotik Topikal pada Otitis Media Supuratif Kronis Benigna

SUMMARY

Latar belakang : Terapi pada otitis media supuratif kronik (OMSK) adalah konservatif. Terjadinya peningkatan resistensi bakteri penyebab OMSK merupakan salah satu faktor kegagalan terapi OMSK yang disebabkan oleh kemampuan bakteri untuk membentuk biofilm. Biofilm merupakan mekanisme penting terjadinya resistensi antibiotik. Bakteri penyebab terbanyak dan mempunyai kemampuan membentuk biofilm pada OMSK adalah Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan terbentuknya biofilm pada biakan kuman yang di isolasi dari kultur OMSK dan hubungannya dengan respon klinis terapi antibiotika topikal pada OMSK benigna. Metode : Disain penelitian kohort prospektif pada pasien OMSK. Discarj telinga tengah dikultur, dilakukan tes resistensi dan pemeriksaan biofilm. Faktor risiko kebiasaan mandi disungai atau kolam, kebiasaan mengorek telinga, dan riwayat ISPA didapatkan dari anamnesis. Uji statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil : Didapatkan 35 subyek penderita OMSK. Wanita (51,43 %), pendidikan SLTA (88,57 %), rerata usia 15–25 tahun (51,43 %), dan profesi pelajar (40 %). Hasil kultur bakteri yang paling banyak ditemukan Pseudomonas aeruginosa (42,9%), pemeriksaan biofilm positif pada pseudomonas aeruginosa sebanyak (28,6%). Hasil kultur bakteri biofilm positif yang MDR sebanyak (57,1%). Hasil analisis uji Chi Square tidak didapatkan hubungan bermakna dari biofilm (p=0,112), kebiasaan berenang di kolam/sungai (p=1,000), kebiasaan membersihkan telinga (p=0,171), Riwayat ISPA (p=0,171), dan faktor risiko MDR (p=1,000) terhadap respon klinis. Simpulan : Didapatkan bakteri biofilm positif dengan etiologi bakteri terbanyak Pseudomonas aeruginosa. Tidak ada hubungan antara resistensi bakteri, pembentukan biofilm, kebiasaan mandi, kebiasaan mengorek telinga dan riwayat ISPA berulang dengan respon klinis pada pasien OMSK

 Articles related

Martina Kurnia Rohmah, Arif Rahman Nurdianto    

LATAR BELAKANG: Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) merupakan gangguan saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 dan telah menjadi pandemi di seluruh dunia. COVID-19 telah menjangkit seluruh penduduk dunia tidak terkecuali wanita ham... see more


Moh Syaifulloh, Mujib Akhis Susanto, Minidian Fasitasari, Muhammad Aziz, Saras Pudjowati, Muhammad Fatah Yasin, Rochady Setianto    

Latar belakang : Metode Wim Hoff merupakan kombinasi dari paparan dingin, tekhnik pernafasan, dan meditasi. Kombinasi antara terapi konvensional medis dengan terapi non farmakologis seperti pada Metode Wim Hoff yang berusaha mengkombinasikan antara yoga ... see more


Raja Al Fath Widya Iswara    

Latar belakang: Petugas kamar jenazah adalah orang yang paling berisiko terinfeksi COVID-19 dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang infeksi tersebut pada jenazah. Tingkat pendidikan dan keikutsertaan dalam pelatihan merupakan hal yang dapat mempengaruh... see more


Moh Syarofil Anam, Wistiani Wistiani, Riza Sahyuni, Maria Magdalena Diah Endang Apriani Harry Hapsari    

Latar belakangKasus COVID-19 pada anak menunjukkan karakteristik klinis yang bervariasi, meskipun umumnya ringan dapat menjadi sumber penularan dan memunyai dampak terhadap kesehatan secara umum.TujuanMelaporkan karakteristik klinis, laboratorium, gambar... see more


Erna Setiawati, Tanti Ajoe Kesoema, Rahmi Isma Asmara Putri, Hari Peni Julianti    

Pendahuluan: Indonesia masih mengalami masalah gizi yaitu masih terdapatnya status gizi kurang bahkan gizi buruk. Nutrisi yang rendah atau buruk dapat mengurangi massa otot skeletal dan pernapasan, yang menyebabkan penurunan FVC dan FEV. FVC dan FEV meru... see more