ARTICLE
TITLE

Perbedaan Pengaruh Pemberian Diltiazem Dibandingkan Kontrol Terhadap Hitung Jenis Infiltrasi Netrofil pada Luka Incisi Tikus Wistar

SUMMARY

Latar belakang : Nyeri kronis pasca bedah dapat disebabkan karena proses inflamasi yang terjadi. Proses inflamasi pasca bedah dimulai dengan pelepasan mediator inflamasi oleh sel residen, dimana yang muncul paling awal adalah neutrofil. Diltiazem memiliki efek pencegahan terhadap infiltrasi neutrofil, yang lebih lanjut juga akan mencegah pelepaskan berbagai mediator, termasuk sitokin proinflamasi oleh neutrofil. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati apakah pemberian diltiazem efektif dalam mengendalikan reaksi inflamasi yang terjadi pasca incisi, dengan menghitung perbedaan skor histologi hitung jenis infiltrasi neutrofil jaringan. Metode : Merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan desain randomized controlled trial. 30 ekor tikus wistar dibagi menjadi dua kelompok. K1 merupakan kelompok kontrol terdiri dari 15 ekor tikus yang dilakukan incisi sepanjang 1 cm dengan pemberian placebo, dan K2 merupakan kelompok perlakuan terdiri dari 15 ekor tikus yang dilakukan incisi sepanjang 1 cm yang diberikan diltiazem oral. Pemeriksaan neutrofil menggunakan pengecatan hematoksilin eosin yang dilakukan setelah hari pertama pasca incisi. Hasil : Menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna diantara kedua kelompok dengan p = 0,000 ; p < 0,05. Rerata dari kelompok dengan pemberian diltiazem memperlihatkan hasil yang lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok yang tanpa pemberian diltiazem. Simpulan : Pemberian diltiazem efektif dalam mengendalikan reaksi inflamasi yang terjadi pasca incisi, dengan melihat perbedaan jumlah hitung jenis neutrofil pada luka insisi

 Articles related

Rohani Simanjuntak    

Latar belakang : Rendahnya tingkat kecukupan energi dan protein pada pasien rawat inap di rumah sakit disebabkan oleh rendahnya asupan makanan rumah sakit. Pesan gizi singkat dan pendidikan gizi dapat mempengaruhi praktik makan pasien sehingga meningkatk... see more


Hesti Palupi, Muyassaroh Muyassaroh, Dwi Antono    

Latar belakang : Radioterapi dapat memberikan efek inflamasi terus menerus pada kanker kepala leher (KKL). C-reactive protein (CRP) merupakan protein fase akut sebagai parameter status inflamasi terkini. Metilprednisolon bekerja pada efektor akhir untuk ... see more


Sulung Prasetyo, Witjaksono -    

Latar belakang: NO (nitric oxide) memiliki peranan penting dalam patogenesis terjadinya hipotensi sistemik pada syok septik. Paparan endotoksin akan menyebabkan peningkatan aktivitas NOS dan pelepasan NO. Sitokin proinflamasi merupakan mediator inflamasi... see more


Nadira Putri, Heru Muryawan    

Latar belakang : Sindrom Nefrotik masih merupakan masalah utama di bagian nefrologi anak. Hipoalbuminemia pada Sindrom Nefrotik dapat disertai dengan hiperkolesterolemia dan edema. Pemberian suplementasi kapsul ekstrak ikan gabus diharapkan dapat mengore... see more


Supriyatna Supriyatna    

Latar belakang : Makanan tinggi potein dapat meningkatkan dan mempertahankan kadar albumin. Modisco putih telur (MPT) merupakan suplementasi tinggi protein tinggi kalori yang dapat meningkatkan kadar albumin darah. Penelitian ini bertujuan untuk menganal... see more