ARTICLE
TITLE

Hubungan Kecemasan dengan Koping Keluarga Pada Pasien Cedera Kepala di RSUP Dr. Kariadi Semarang

SUMMARY

Latar belakang : Masalah psikologis yang sering ditemukan pada keluarga dengan anggota keluarga yang menderita cedera kepala adalah kecemasan. Ketika mengalami kecemasan keluarga menggunakan koping untuk mencoba mengatasinya. Tingkat kecemasan dan koping yang dilakukan pada masing-masing keluarga akan berbeda. Strategi koping yang digunakan keluarga akan dipengaruhi oleh tingkat kecemasan, faktor penyebab kecemasan dan sumber koping. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara kecemasan dengan koping keluarga pada kasus cedera kepala di RSUP Dr. Kariadi Semarang.Metode : Desain yang digumakan dalam penelitian ini adalah analitik korelasi cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, besar sampel 42 orang. Analisis data untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variable dengan menggunakan uji korelasi Pearson.Hasil : menunjukkan bahwa tingkat kecemasan keluarga pada kasus cedera kepala cenderung menuju rentang kecemasan berat. Faktor penyebeb kecemasan antara lain kurangnya pengetahuan keluarga, tingginya biaya perawatan dan tidak adekuatnya support sistem. Sumber koping yang adekuat dan stategi koping yang positif mendukung koping keluarga bersifat adaptif. Dari uji korelasi Pearson menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan (p value 0,589) antara tingkat kecemasan dengan koping keluarga pada kasus cedera kepala di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Artinya bahwa tingkat kecemasan yang berat belum tentu menimbulkan keadaan yang maladaptif, hal ini tergantung dari penggunaan koping yang baik dari keluarga.Simpulan : Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat perlu menggali kecemasan keluarga, membantu memodifikasi koping dan mendiskusikan dengan keluarga untuk menggunakan dan mempertahankan koping yang konstruktif.Kata kunci : Kecemasan, koping, keluarga

 Articles related

Wahyu Puji Astutik, Sih Ageng Lumadi, Rahmawati Maulidia    

Pasien yang cemas saat menjalani kemoterapi kemungkinan akan mengalami efek yang kurang menyenangkan akibat lamanya waktu pelaksanaan sehingga menimbulkan rasa cemas, takut, dan gelisah terhadap tindakan kemoterapi. Untuk itu diperlukan pendekatan yang s... see more


Dwi Ayu Yunita Sari, Sih Ageng Lumadi, Rahmawati Maulidia    

Pendahuluan: Pandemi Covid-19 menimbulkan kecemasan pada perawat dalam menjalankan perannya. Kecemasan merupakan faktor yang mempengaruhi motivasi kerja perawat. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan tingkat kecemasan ... see more


Marta Tania Gabriel Ching Cing,Rully Annisa    

Kecemasan individu yang muncul dapat berupa kecemasan psikologis dan fisiologis terhadap suatu tindakan yang tidak menyenangkan atau reaksi situasional terhadap suatu situasi yang dianggap mengancam dalam hal ini merupakan prosedur invasif yang akan dija... see more


Monarisa Monarisa,Silfina Indriani,Helmanis Suci    

Corona Virus Diseases 2019 (Covid-19) yang disebabkan oleh corona virus (SARS-CoV-2), telah menyebabkan dampak yang besar bagi kehidupan petugas kesehatan, salah satunya adalah kesehatan mental. Pengaruh pandemi covid-19 dalam bidang kesehatan mental yai... see more


Een Nuraeni,Shieva Nur Azizah Akhmad,Eriyono Budi Wijoyo    

ABSTRACTOnline learning causes a lot of conflicts, one of which is anxiety and makes students' self-efficacy decrease. The age of the second semester students is still classified as a teenager, therefore they are not emotionally stable. So that it can be... see more