ARTICLE
TITLE

Perbandingan Penggunaan Diazepam Rektal dan Midazolam Intravena sebagai Sedasi untuk Prosedur CT-Scan Kepala Penderita Pediatri di RSU Dr. Soetomo Surabaya

SUMMARY

Latar Bekang dan Tujuan: Dalam lima tahun terakhir ini terdapat peningkatan prosedur  diagnostic invasive, radiologi dan bedah minor pada penderita anak yang dilakukan diluar kamar operasi. Salah satu tindakan tersebut adalah CT (computed tomography) scan yang dikenal sebagai teknik neuroradiology noninvasive sejak 1973. Pada penderita anak diperlukan peran dokter anestesi saat dilakukan prosedur CT-Scan, karena biasanya anak tidak kooperatif sehingga perlu sedasi. Golongan benzodiazepine merupakan obat premediksi yang terkenal karena menghilangkan cemas, memberi sedasi dan menimbulkan  amnesia dengan depresi kardiovaskuler dan respirasi yang minimal. Midazolam sering digunakan untuk sedasi karena memberikan efek amnesia, penggunannya mudah dan efeknya singkat.  Dizepam dapat digunakan untuk memberikan sedasi pada penderita anak karena mudah penggunaannya, mudah didapat murah, dan tersedia dalam preparat supositora yang dapat digunakan bila didapatkan kesulitan mendapat jalur infus intravena.Subjek dan Metode: Penelitian dilakukan pada 30 anak yang akan menjalani tindakan CT-scan, dan telah mendapat persetujuan dari komite etik penelitian Dr. soeomo Surabaya. Penderita dibagi menjadi 2 kelompok secsara acak yaitu kelompok kontrol dan perlakuan. Kelompok  control mendapat sedasi midazolam 0,05-0,1 mg/kgBB intravena. Kelompok perlakuan mendapat sedasi diazepam 5 mg melalui rektal. Kepada keluarga penderita telah diberikan penjelasan tentang teknik pemberian sedasi, dan telah menyetujuiHasil: setelah pemberian sedasi terjadi peningkatan tingkat sedasi tidak berbeda antara kedua kelompok (p>0,05). Perubahan hemodinamik (nadi, MAP, frekuensi nafas dan saturasi oksigen) antara kedua kelompok ada perbedaan namun tidak bermakna. Tidak ada munculnya efek samping seperti bradikardi, hipotensi, bradipneu, desaturase dan mual muntah pada kedua kelompok. Lamanya waktu pulih sadar antara kedua kelompok ada perbedaan tetapi tidak bermakna (p=0,851)Simpulan: Diazepam rektal 5 mg memiliki efek sedasi yang sama dengan midazolam 0,05-0,1 mg/kgBB.Comparison of Rectal Diazepam and Intravenous Midazolam as Sedation for Pediatric Patients Undergoing Head Computed Tomography at Dr. soetomo General Hospital SurabayaBackground and Objective: Invasive diagnostic, radiology and minor surgical procedures on pediatric patients outside the operating room setting have increased last 5 years, such as Computed tomography scanning have been known as noninvasive neuroradiology technique sine 1973. Childrens who undergo computed tomography (CT) often require sedation due to uncooperativeness to minimize metion artifacts. Currently, benzodiazepines are popular preanesthetic medications because their anxiolytic, sedative, and amnestic properties are combined with minimal cardiovascular and respiratory depression. Midazolam are frequently used for sedation because of amnestic effect, easy to use and short acting. Dizepam could be used for sedation to pediatric patients because of easy to use, easy to obtain, cheap and available in  suppositoria, that could be used if we cannot find the intravenous line.Subjects and Methods: 30 patients are devided randomly into 2 groups, one group are given intravenous midazolam 0.05-0.1 mg/kg, and other group are given rectal diazepam 5 mg. Before the sedation, the [parents of the patients were explained  the sedation techniques, vital signs observation during the sedation until in the recovery roomResults: The sedation level are increase in two groups (p>0.05). There are vital signs changes in two group but not significant. No side effects such as bradycardia, hypertension, bradpneu, desaturation dan nausea-vomitting are occurred. Recovery time between two groups are different but it is not significant (p=0.851).

 Articles related

Riri Lestari,Ezra Oktaliasah,Dhany Budipratama    

Obesitas merupakan salah satu prediktor independen jalan napas sulit. Laringoskopi direk menggunakan laringoskop Macintosh merupakan teknik standar yang paling sering digunakan untuk intubasi endotrakeal. Penggunaan videolaringoskop (VL) telah meningkatk... see more


Hilmy Manuapo,Doddy Tavianto,Reza Widianto Sudjud    

Analgesik dosis tinggi dapat menimbulkan berbagai efek samping. Penggunaan kombinasi analgesik bekerja melalui mekanisme yang berbeda dan memiliki efek sinergis. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan lama analgesik antara kombinasi ibuprofen 75 m... see more


Ferawati Ferawati,Erwin Pradian,Dedi Fitri Yadi    

Metode pengajaran yang inovatif dan efektif dalam pengajaran intubasi endotrakeal dibutuhkan untuk untuk menghasilkan mahasiswa kedokteran yang memiliki keterampilan memadai. Metode pengajaran review video yang melibatkan dual coding theory menggunakan k... see more


Arvianto Arvianto,Ezra Oktaliansah,Eri Surahman    

Penggunaan total intravenous anesthesia (TIVA) dengan propofol terus meningkat karena mudah untuk dikendalikan, onset cepat, durasi singkat, efek samping minimal, serta pemulihan psikomotor dan kognitif lebih cepat. Teknologi target controlled infusion (... see more


Viana Wijayanti,Ruli Herman Sitanggang,A. Himendra Wargahadibrata    

Blokade kaudal merupakan teknik anestesi regional yang paling banyak dilakukan pada operasi anak. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan lama analgesia kombinasi bupivakain dan tramadol dengan bupivakain melalui blokade kaudal pada pasien anak ... see more