ARTICLE
TITLE

Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Tari Sanghyang Manik Geni Di Pura Serayu Desa Adat Canggu, Kuta Utara-Badung

SUMMARY

Walaupun masyarakat Desa Canggu tengah digempur dengan nilai-nilai kehidupan modern yang menyertai aktifitas kehidupan kapariwisataan, tradisi seni-budaya masyarakat setempat masih tetap eksis, termasuk keberadaan Tari Sanghyang Manik Geni. Karya ilmiah ini sengaja membahas proses  dan fungsi tari Sanghyang Manik Geni dalam upacara piodalan di Pura Serayu Desa Adat Canggu, serta nilai-nilai kependidikan yang terkandung di dalamnya. Makalah ini merupakan hasil penelitian kualitatif yang datanya dikumpualkan melalui observasi, studi dokumentasi dan wawancara mendalam dengan 10 informan, yaitu  pelaku tari Sanghyang Manik Geni, pemuka adat serta pemerhati seni-budaya Bali yang ditentukan secara snow ball sampling. Analisis data dilakukan secara kualitatif deskriptif dengan menerapkan beberapa teori secara eklektis, yaitu teori religi, teori estetika serta teori fungsional struktural.  Hasil kajian menunjukkan bahwa pementasan tari Sanghyang Manik Geni yang diiringi oleh gamelan gong gede merupakan tari wali, dipentaskan di setiap piodalan di pura Serayu desa Canggu.. Tari sakral yang dipentaskan setiap buda manis dukut ini merupakan bagian dari prosesi upacara dewa yadnya dalam menunjukan rasa bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Penari Sanghyang Manik Geni memakai kain putih, baju putih, dan selendang yang berwarna putih, serta memakai alat upakara berupa canang dan teteken. Tari Sanghyang Manik Geni memiliki beberapa fungsi: (a) fungsi ritual sebagai bagian dari upcara dewa yadnya, (b) fungsi sosial, yakni menguatkan rasa kebersamaan dan solidaritas masyarakat adar Desa Canggu, serta (c) fungsi ekologis yakni ikut memperkuat kesadaran masyarakat setempat dalam menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup. Disamping mengandung nilai estetis yang tinggi, nilai sosial religius, persembahan tari Sanghyang Manik Geni di Pura Serayu, Desa Canggu juga mengandung nilai kependidikan, yakni rasa bhakti penuh keihklasan kepada Hyang Widi Wasa, pendidikan tentang pentingnya menjaga keseimbangan dan pelestarian lingkungan hidup dan pendidikan tentang pentingnya upaya sosialisasi dan enkulturasi (pembudayaan) nilai-nilai ajaran agama Hindu kepada generasi penerus.

 Articles related

Darmawati Muharram,Hasrat A Aimang DOI : 10.32529/al-ilmi.v1i1.423    

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan nilai-nilai karakter pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Bunta Kabupaten Banggai. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan penelitian kualitatif, artinya pemilihan ... see more


TITIK ISNIATUS SHOLIKHAH DOI : 10.32529/glasser.v3i2.343    

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pendidikan karakter berbasis iman dan taqwa, implementasi nilai-nilai pendidikan karakter berbasis iman dan taqwa, serta faktor pendukung dan penghambatnya di Panti Asuhan Darul Hadlanah Salatiga.Penelitia... see more


Indah Daratista; Jaenullah Jaenullah    

Pandemi covid-19 membuat semua jenis aktivitas dilakukan dari rumah sebagai upaya meminimalisir penyebaran virusnya. Dalam pelaksanaannya, pendidikan Agama Islam pada tingkat pendidikan anak usia dini yang dikenal dengan istilah Nilai Agama dan Moral, te... see more


Hidayati Azkiya; M. Tamrin; Arlina Yuza, Ade Sri Madona    

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan validitas dan praktikalitas e-modul berbasis nilai-nilai pendidikan multikultural di sekolah dasar Islam. Jenis penelitian ini adalah research and development dengan menggunakan model pengembangan 4-D yaitu defi... see more


Widha Nur Hidayah 10.26858/pembelajar.v6i1.23593 Views : 38 times    

Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwasanya kegiatan kesenian Tari Badui yang ada di Dusun Malangrejo, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta adalah salah satu budaya yang bukan hanya sebagai pertunjukkan hiburan semata, akan tetapi pertunjukkan kesenian ini te... see more